Mohon tunggu...
Abdul Mutolib
Abdul Mutolib Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan pegiat literasi

Penulis buku teks pembelajaran di beberapa penerbit, pegiat literasi di komunitas KALIMAT

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perjalanan Spiritual yang Menenangkan, Catatan Perjalanan Haji 2024 (Bag.1)

28 Juni 2024   21:27 Diperbarui: 28 Juni 2024   21:42 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Keberangkatan Emosional dan Penuh Keharuan

Perjalanan haji bukan perjalanan ringan. Menggerakkan ratusan ribu manusia dalam waktu yang bedekatan tidaklah mudah. Proses perjalanan haji melibatkan banyak pihak dan untuk berbagai kepentingan pelayanan.

Ketika jatah keberangkatan telah diketahui, para jamaah calon haji mempersiapkan diri baik secara ilmu, mental, fisik, dan finansial. Umumnya para jamaah mengikuti bimbingan haji dari KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji). KBIH tidak hanya memberi pembekalan ilmu terkait manasik atau tata cara ibadah haji, tetapi juga bimbingan persiapan lainnya seperti persiapan kesehatan dan hal-hal yang terkait dengan perjalanan ibadah haji.


Selain KBIH٫  Kementerian Agama sebagai penyelenggara keberangkatan haji juga memfasilitasi jamaah calon haji dengan  memberikan layanan pembekalan.

Pembekalan  bagi jamaah calon haji sangatlah penting. Tanpa pembekalan yang cukup, akan banyak kesulitan yang akan dihadapinya. Yang paling menkhawarltiran jika kesulitan itu terkait dengan aspek ibadah yang bisa menyebabkan tidak sah atau tidak sempurnanya ibadah haji.

Ketika waktu keberangkatan telah ditentukan para jamaah calon haji mempersiapkan diri, menata berbagai bekal untuk hidup di tanah suci , memantapkan kesehatan dan daya tahan fisik, serta menata kondisi mental dan spiritual. Berbagai perasaan dan pikiran menjadi satu. ada peerasaan rindu akan  perjumpaan dengan Baitullah dan hari-hari ibadah yang telah dinantikan bertahun-tahun. 


Ada perasaan khawatir  menghadapi kesulitan-kesulitan ketika di tanah suci. Ada juga perasaan khawatir akan datangnya gangguan kesehatan, mengingat cuaca panas ekstrim yang sedang menimpa Arab Saudi yang bisa mencapai 50 °C, dll.

Pada hari H keberangkatan, jamaah haji diberangkatkan satu hari atau -+ 24 jam sebelum penerbangan. Umumnya jamaah calon haji berangkat dari rumah masing-masing diiringi oleh keluarga, tetangga dan orang-orang terdekat menuju KBIH. Isak tangis Dan pelukan erat bertubi-tubi mewarnai keberangkatan ini. 

Dari KBIH masing-masing, para jamaah calon haji diberangkatkan secara berombongan dengan angkutan bus ke kantor balai kota atau kabupaten untuk upacara pelepasan sebelum diberangkatkan ke embarkasi. Saat jamaah calon haji diberangkqtkan ke embarkasi, terlihat banyak keluarga yang melambaikan tangan perpisahan sambil mencucurkan air  mata yang tak tertahankan.

Proses pemberangkatan ke embarkasi (tempat pemberangkatan ibadah haji) difasilitasi dan diatur oleh panitia peberangkatan haji tingkat kota atau kabupaten. Di embarkasi diberlakukan sistem buka tutup. Semua kelompok terbang jam kedatangaanya diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi crowded atau penumpukan jamaah. Para jamaah calon haji tidak turun dari bis hingga ada izin turun dari panitia penerimaan di embarkasi.

Pemberangkatan  jamaah calon haji sejak dari kantor kabupaten atau kota dilakukan per kelompok terbang (kloter). Satu kloter adalah satu pesawat yang umumnya berisi 360 penumpang termasuk di dalamnya para petugas haji dan pembimbing ibadah haji dari pemerintah. 

Satu kloter (untuk pesawat dengan 360 penumpang) terdiri dari 9 rombongan, masing-masing terdiri dari 40 jamaah. Dalam perjalanan darat, para jamaah diangkut per rombongan dengan bis. Satu rombongan menempati tempat duduk yang bedekatan di pesawat dan ketika mereka diangkut dengan bis harus sesuai dengan rombongannya.

Ketika berada di embarkasi, para jamaah terlebih dahulu melewati pengecekan kesehatan. Saat pengecekan kesehatan ini perasaan waswas nan berdebar muncul kembali di benak sebagian jamaah. 

Meskipun jamaah yang diberangkatkan ke embarkasi telah memenuhi kualifikasi istithaah kesehatan, namun pengecekan kesehatan di embarkasi untuk memastikan bahwa jamaah telah layak terbang. Bagi mereka yang secara kesehatan belum layak terbang, maka keberangkatan ke taah suci akan ditunda  hingga dinyatakan sehat dan layak terbang dan bergabung ke kloter baru yang ada tersedia seat. 

Jika kloter berikutnya tidak ada, maka akan diberangkatkan dengan kloter terakhir yang sering disebut kloter sapu jagat yang biasanya memang dirancang ada beberapa seat kosong untuk menampung jamaah yang tertunda keberangkatannya. 

Bagi jamaah calon haji yang hingga penerbangan kloter sapu jagat belum layak terbang, maka ia tidak bisa melaksanakan ibadah haji tahun tersebut dan berkesempatan untuk melaksanakannya pada tahun berikutnya.

Purna dari pemeriksaan kesehatan, jamaah calon haji mendapatkan gelang jamaah haji, living cost sebesar 750 SAR untuk tahun 2024 ini, dan penempatan kamar untuk beristirahat sebelum penerbangan. 

Sebelum tiba waktu penerbangan sekitar 24 jam, para jamaah haji beristirahat dan melaksanakan shalat lima waktu, serta melengkapi kebutuhan yang belum terpenuhi untuk bekal di tanah suci seperti membeli paket data hp roaming Arab Saudi dan menukar uang riyal. Ada juga jasa perbaikan tali tas pasport yang mendapat serbuan jamaah.

Sejak di embarkasi perubahan suasana dan miliu spiritual sudah terasa. Pergerakan para jamaah calon haji ke masjid embarkasi saat tiba waktu shalat menjadi miniatur pergerakan jamaah haji ke Masjidil Haram di Mekah Dan Masjid Nabawi di Madinah. Ikhtiar pengelola embarkasi mengangkat muadzin, Imam dan penceramah dengan standar yang baik, sangat mendukung terwujudnya miliu spiritual yang sangat kondusif (dalam hal ini konteksnya embarkasi Solo). Maka tak pelak hal itu menambah ghirah dan kerinduan jamaah untuk segera terbang ke tanah suci. (Bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun