Mohon tunggu...
Abdul rasyid
Abdul rasyid Mohon Tunggu... Teknisi - mahasiswa

mahasiswa teknik elektro di universitas malikussaleh semester 7

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Di Rumah Aja Selama Pandemi Covid-19 Awas Bahaya Listrik dan Efek Kesetrum yang Ditimbulkannya

8 Desember 2020   14:12 Diperbarui: 8 Desember 2020   14:50 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintah menganjurkan aktivitas seperti pekerjaan kantor, sekolah, kuliah dilakukan secara daring menggunakan komputer atau laptop dan alat elektronik lain. Meskipun demikian kita harus  tetap berhati-hati bukan hanya dari virus covid19 saja tetapi juga dari ancaman bahaya tersengat listrik yang kita gunakan sehari-hari. Dengan melakukan aktivitas dirumahaja kita menjadi lebih sering berhadapan dengan listrik. Oleh karena itu sangat penting menjaga diri dari sengatan listrik. Sengatan listrik sangat berbahaya bagi tubuh manusia dan dapat berakibat fatal.

Setiap hari kita tidak bisa lepas dari yang namaya listrik. Listrik banyak digunakan diberbagai bidang, pemanfaatan energi listrik sangat berpengaruh pada kemajuan zaman. Listrik sangat bermanfaat bagi manusia tetapi listrik juga dapat menjadi berbahaya jika tersentuh secara langsung oleh tubuh manusia.

Pada masa pandemi covid19 seperti saat sekarang ini kita lebih banyak menghabiskan waktu dengan dirumahaja sehingga tidak dapat beraktivitas seperti biasa. Agar virus covid19 dapat segera berakhir sangat penting menaati peraturan yang sudah ditetapkan pemerintah dengan menjalankan protokol kesehatan agar mata rantai penyebaran virus covid19 segera terputus dan kita dapat beraktivitas dengan normal seperti biasanya.

Jaringan listrik tegangan rendah yang digunakan di Indonesia adalah: fasa-tunggal 220 V, dan fasa-tiga 220/380 V dengan frekuensi 50 Hz. Sistem tegangan ini sungguh sangat berbahaya bagi keselamatan manusia. Listrik dirumah biasanya bersumber dari listrik pln bertegangan 220 volt. Tegangan 220v termasuk kedalam level berbahaya jika terkontak dengan tubuh manusia.

Agar kita terhindar dari bahaya sengatan listrik sebaiknya kita memeriksa kelistrikan yang ada dirumah seperti kabel yang terkelupas, pastikan sebelum menyentuh peralatan listrik kondisi tangan dalam keadaan tidak basah kemudian periksa juga peralatan listrik yang sudah lama apabila sudah tidak layak hendaknya diganti saja dengan yang baru.

Bahaya listrik 

Bahaya listrik dibedakan menjadi dua, yaitu bahaya primer dan bahaya sekunder. Bahaya primer adalah bahaya-bahaya yang disebabkan oleh listrik secara langsung, seperti bahaya

sengatan listrik dan bahaya kebakaran atau ledakan. Sedangkan bahaya sekunder adalah bahaya-bahaya yang diakibatkan listrik secara tidak langsung. Namun bukan

berarti bahwa akibat yang ditimbulkannya lebih ringan dari yang primer.

 

 

Faktor penentu tingkat bahaya listrik 

Ada tiga faktor yang menentukan tingkat bahaya listrik bagi manusia, yaitu tegangan (V), arus (I) dan tahanan (R). Ketiga faktor tersebut saling mempengaruhi antara satu dan lainnya yang

ditunjukkan dalam hukum Ohm. Tegangan (V) dalam satuan volt (V) merupakan tegangan sistem jaringan listrik atau sistem tegangan pada peralatan. Arus (I) dalam satuan ampere (A) atau mili amper (mA) adalah arus yang mengalir dalam rangkaian, dan tahanan (R) dalam satuan Ohm, kilo Ohm atau mega Ohm adalah nilai tahanan atau resistansi total saluran yang tersambung pada sumber tegangan listrik.

Dampak sengatan listrik bagi manusia 

Dampak sengatan listrik antara lain adalah:

- Gagal kerja jantung (Ventricular Fibrillation), yaitu berhentinya denyut jantung atau denyutan

   yang sangat lemah sehingga tidak mampu mensirkulasikan darah dengan baik.

- Gangguan pernafasan akibat kontraksi hebat (suffocation) yang dialami oleh paru-paru

- Kerusakan sel tubuh akibat energi listrik yang mengalir di dalam tubuh,

- Terbakar akibat efek panas dari listrik.

Tingkat bahaya listrik bagi manusia, salah satu faktornya ditentukan oleh tinggi rendah arus listrik yang mengalir ke dalam tubuh kita. Sedangkan kuantitas arus akan ditentukan oleh tegangan dan tahanan tubuh manusia serta tahanan lain yang menjadi bagian dari saluran. Berarti peristiwa bahaya listrik berawal dari sistem tegangan yang digunakan untuk mengoperasikan alat. Semakin tinggi sistem tegangan yang digunakan, semakin tinggi pula tingkat bahayanya.

Proses terjadinya sengatan listrik

Ada tiga faktor yang menentukan keseriusan sengatan listrik pada tubuh manusia, yaitu: besar arus, lintasan aliran, dan lama sengatan pada tubuh. Besar arus listrik Besar arus yang mengalir dalam tubuh akan ditentukan oleh tegangan dan tahanan tubuh. Tegangan tergantung sistem tegangan yang digunakan sedangkan tahanan tubuh manusia bervariasi tergantung pada jenis, kelembaban/moistur kulit dan faktor-faktor lain seperti ukuran

tubuh, berat badan, dan lain sebagainya. Tahanan kontak kulit bervariasi dari 1000 kohm (kulit kering) sampai 100 ohm (kulit basah). Tahanan dalam (internal) tubuh sendiri antara 100 – 500 ohm.

Jika kita ingin mengetahui berapa besar arus yang mengalir didalam tubuh pada saat kita kesetrum kita dapat menghitungnya dengan cara dibawah. Jika tegangan sistem yang digunakan adalah 220 V, berapakah kemungkinan arus yang mengalir ke dalam tubuh manusia?

  Kondisi terjelek:

- Tahanan tubuh adalah tahanan kontak kulit di tambah tahanan internal tubuh, (Rk)=100ohm +100ohm = 200 ohm

- Arus yang mengalir ke tubuh: I = V/R = 220 V/200 ohm = 1,1 A

  Kondisi terbaik:

- Tahanan Tubuh Rk= 1000 kohm

- I = 220 V/1000 kohm = 0,22 mA

Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah informasi dan pengetahuan agar selalu waspada saat dirumahaja dan tetap menaati peraturan pemerintah yaitu menjalankan protokol kesehatan agar covid19 dapat segera berakhir.Sekian dan terimakasih.

Penulis: Abdul Radyid

Dosen Pembimbing: Fatahillah SH. M. Hum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun