Mohon tunggu...
Abdu
Abdu Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Keperempuanan

laki-laki yang berasal dari cirebon, sebuah kota yang dijuluki dengan kota wali

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gender Perempuan dan Pendidikan

2 Februari 2023   11:13 Diperbarui: 2 Februari 2023   11:21 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Baru baru ini seorang artis sekaligus pendakwah mendapatakan sebuah penghargaan yang cukup bergengsi. Anugrah yang diberikan IKADI yang diberikan kepada Oki setiana dewi sebagai da'I infulencer dan inovatif.

Sebagai seorang perempuan yang kerap kali dipandang sebelah mata, baik dalam eksistensi nya di khalayak ramai dan wawasan keislamannya, penganugrahan itu cukup mampu menjawab  bahwa perempuan mampu dan bisa menjadi orang yang berpengaruh dan mampu mempengaruhi orang lain. Dari oki setiana dewi, perempuan harus tahu bahwa perempuan mampu menjadi orang besar dan mendapatkan anugrah yang biasanya diberikan kepada laki-laki. sekilas mengenai oki setiana dewi, Dia ada artis yang begitu intens menjadi pendakwah, Dia dengan gelar 2 doktornya itu mampu mematahkan kegundahan perempuan yang menganggap "perempuan tidak bisa meraih Pendidikan tinggi dan menjadi orang yang berpengaruh." 

Karena pada dasarnya Pendidikan tinggi itu tidak memiliki jenis kelamin, yang artinya siapapun dan jenis kelamin apapun mampu dan bisa meraih Pendidikan yang tinggi dan juga bisa menjadi orang yang berpengaruh di kehidupan orang lain. Anugrah yang diberikan hanyalah sebuah hadiah dari semnagat yang besar itu.

Baca juga: Busana Perempuan

Menjadi perempuan yang memiliki wawasan yang luas bukan tanpa alasan. Seperti yang orang islam bilang, bahwa perempuan adalaha madrasatul ula yang maknanya perempuan adalah Pendidikan atau sekolah pertama bagi anak-anaknya nanti.

Untuk menjadi seorang pendidik yang mampu melahirkan generasi yang cemerlang tentulah diawali dari pendidiknya terlebih dahulu. Jika seorang pendidik atau pengajar memiliki kredibilitas ilmu yang luar biasa maka sudah bisa dipastikan generasi yang diajarkan akan menjadi generasi yang cemerlang baik dari segi keilmuan atau dari segi yang lainnya. Sebuah analogi yang seringkali di jadikan bahan pertimbangan dan pernyataan dari ini adalah "bahwa sebuah buah yang jatuh tidak akan jauh dari pohonya." Semoboyan atau analogi ini saya rasa cukup mampu mewakili untuk menjawab pertanyaan dari "anak ini pintar sekali, pasti orangtuanya juga pintar?"

Maka dari sini. Seorang perempuan harus menanamkan dalam benak pikirannya bahwa seorang perempuan harus punya wawasan yang luas. Bahwa seorang perempuan harus berpendidikan tinggi, dan yang lainnya.

Siti aisyah, perempuan yang dinikahi nabi Muhammad yang kemudian sekarang dijuluki dengan ummul mukminin merupakan perempuan yang cerdas, pintar dan cermat dalam segala keilmuan khususnya dalam ilmu keislaman. Siti aisyah pun disebut-sebut sebagai periwayat hadits nabi yang terbanyak dari kalangan perempuan. Dan istri-istri nabi yang lainnya.

Kita mungkin tidak bisa menjadi perempuan seperti halnya istri nabi. Akan tetapi, kitab isa menjadi perempuan yang lebih baik dalam ketaatan islam. Kita hanya butuh berkompetisi dengan diri kita yang buruk untuk menjadi lebih baik.

Maka, mari kita sebgai perempuan lebih melek lagi dengan pendidikian, lebih melek lagi dengan zaman, lebih melek lagi untuk mengembangkan wawasan. Jangan pernah menjadikan gender alasan untuk berpendidikan tinggi dan menjadi orang hebat,.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun