Pada tanggal 28 Februari 2022 (hari ke 27 dalam bulan Rajab) kemarin, seluruh umat islam yang ada di dunia memperingati hari Isra Mi'raj. Dalam bahasa Arab Isra berarti perjalanan dimalam hari. Sedangkan secara istilah Isra berarti perjalanan Nabi Muhammad SAW pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Kata Mi'raj secara Bahasa Arab berarti naik atau menuju ke atas, secara istilah berarti naiknya Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsa menuju Sidrotul Muntaha.
Peristiwa Isra dan Mi'raj ini merupakan salah satu di antara mukjizat yang diberikan Allah SWT kepada Rasul-Nya, Nabi Muhammad SAW sebagai wujud penghormatan dan pelipur lara setelah paman dan istri beliau meninggal dunia.Â
Peristiwa ini juga sebagai penghibur setelah Nabi Muhammad SAW mendapatkan perlakuan tidak bersahabat dari penduduk Thaif. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits.
Dalam Al-Qur'an Q.S Al-Isra Ayat 1 Allah SWT berfirman :
"Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya Sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui".
Dalam firman-Nya di atas, Allah benar-benar menginginkan kita mengetahui bahwa mu'jizat Isra dan Mi'raj merupakan perbuatan-Nya. Isra dan Mi'raj tidak terjadi oleh kekuatan Nabi Muhammad sebagai manusia biasa.
Kemudian dalam Al-Qur'an Q.S. Al-Najm Ayat 13-18 Allah SWT berfirman :
"Dan Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada Surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputi penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya.Â
Sesungguhnya Dia telah melihat Sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar. Sidratul Muntaha adalah tempat yang paling tinggi, di atas langit ke-7, yang telah dikunjungi Nabi ketika mi'raj".
Dari Anas Radhiyallahu'anhu, Rasulullah SAW bersabda: "Aku diberi Buraq, seekor hewan putih yang lebih besar daripada himar dan lebih kecil daripada keledai. Aku mengendarainya. Dia membawaku hingga sampai ke Baitul Maqdis. Lalu aku mengikatnya di tempat para nabi menambatkan. Aku masuk ke Baitul Maqdis kenudian shalat dua raka'at.Â