Kita dipertemukan pada satu kisah di mana aku melihatmu tanpa perlu mengenalmu
sebelum itu laguku hanya sebatas penawar kebisingan tanpa ada rekahan canda
sungguh muram
bahkan purnama terindah di tengah malam tak menampakkan kemesraaan pada bintang yang ku sebut kesenangan
Kau tahu,
sebelum aku dipertemukan pada kalian
hidupku hanya sebatas rebahan kenestapaan
yang aku sadari tanpa aku mengerti kapan akan ku akhiri
lalu datang kejora dengan beribu-ribu harapan
membuatku lupa apa itu kesedihan
Di tengah pahitnya kopi
kau dating pada saat yang termanis
hingga neraca waktu saling cemburu melihat kita melepas tawa
semesta pernah berjanji kepadaku
akan datang seseorang yang memberiku rindu
ku kira, itu adalah kau dengan segala tingkah lucu
dan benar, kau dating membawa kebahagiaan
menghapus muramku pada titik paling muram yang tak dapat ku jelaskan dengan paham
Kau berhasil menggambar garis kesejukan
di tengah gerahnya gurun ketidakpastian
ketidakpastian akan cinta yang jelas tidak pasti akan memberikan kepastian
Aku sudah terlena padanya
dau kau hadir menarikku dari lubang paling nadir
Terimakasih atas asih yang tak mengenal balas kasih
Terima kasih
Terima kasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H