Mohon tunggu...
Abdul Wahab Dai
Abdul Wahab Dai Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Jurnalisme Warga

Gemar membaca buku dan media sejak SD hingga kini.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Swastamita, Surbit, Gastronomi, Berkemah, Syuting Videoklip, Foto Pranikah, Semua Ada di Desa Wisata Waetuwo Kabupaten Wajo

28 November 2023   16:55 Diperbarui: 28 November 2023   19:35 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Andi Erlin Bau Amang

Abdul Wahab Dai

TPP Kabupaten Wajo

Senjakala di kawasan wisata Gelora Permata Hijau (selanjutnya disebut GPH), Desa Waetuwo, Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, para wisatawan lokal menikmati swastamita berupa panorama indah manakala sang Bagaskara (sang Surya) tenggelam meringkuk menuju peraduan.

Mentari tenggelam untuk kemudian terbit esok hari menyapa umat manusia di segenap bentala. Surya terbit (surbit) menuju nabastala dapat dinikmati mereka yang berkemah dan menginap di vila-vila, gazebo-gazebo, dan saung-saung yang ada.

Sumber: Firmansyah
Sumber: Firmansyah
Ya, surlam (surya tenggelam) atau dalam bahasa Inggris disebut 'sunset' dapat kita nikmati di GPH, setelah surbit (Inggris: sunrise). GPH adalah semacam taman tirta tempat di mana kita dapat berenang bersama keluarga di air yang jernih.

Wajo dikenal dengan gastronominya yang khas. "GPH juga menawarkan wisata kuliner. Tersedia pula saung dan gazebo, pengunjung dapat menginap di vila-vila yang disewakan," ujar Ratnawati, Direktur Badan Usaha Milik Desa (Bumdesa) "Budi Mandiri" Desa Waetuwo dalam sebuah wawancara khusus dengan penulis.

Para pecinta alam --biasanya nama organisasinya diakhiri dengan kata 'pala" (sispala, mapala, d.s.b.) --dapat berkemah pula di kawasan ini, begitu pula mereka yang hobi memancing, tersedia lokasi memancing ikan.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Waetuwo Wahyudi dalam sebuah diskusi dengan penulis juga menyebut destinasi wisata lainnya seperti kawasan ini dapat dijadikan tempat berfoto (Inggris: photo spot) dan berswafoto (Inggris: selfie). Bertebaran banyak spot foto buatan. Bagi calon pengantin, GPH dapat menjadi alternatif spot pengambilan gambar foto-foto pranikah (Inggris: prewedding).

Sumber: Andi Erlin Bau Amang
Sumber: Andi Erlin Bau Amang
Bumdes dan Pokdarwis memainkan peran penting dalam kesuksesan GPH ini mengantar Desa Waetuwo meraih Juara 1 Lomba Desa Wisata Nusantara 2023 menyingkirkan ribuan desa lainnya. Makanya selain Kepala Desa Andi Muhammad Amin, S.E., juga hadir Direktur Bumdes dan Ketua Pokdarwis saat Malam Apresiasi Pemenang Lomba Desa Wisata Nusantara (LDWN) 2023 di Desa Senggigi, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada Jumat, 24 November 2023 pekan lalu.

Ratnawati menyebut Bumdes yang dipimpinnya memiliki 4 unit usaha yakni wisata, penyewaan tenda/kursi, kuliner, dan bumdesmart.

Bumdesmart Waetuwo bukan lagi level ritel, akan tetapi grosiran atau leveransir barang-barang kelontong. Pedagang ritel sekitar desa membeli barang-barang kelontong di Bumdesmart Waetuwo untuk dijual kembali.

Sebuah mata air muncul dari pinggir lembah yang tidak pernah kering. Warga setempat  menyebutnya sebagai Bung Jincoo' (Sumur Mancur) yang dikomsumsi langsung oleh masyarakat Dusun Cirowali. Titik ini juga menjadi destinasi wisata sebagaimana pernah Sekretaris Desa Waetuwo Andi Erlin Bau Amang, S.E. memberitahu penulis.

Sumber: Ratnawati
Sumber: Ratnawati
Ada pula aula di GPH yang dapat disewa dan dapat menampung 50 hingga 70 orang. Di aula ini dapat dilaksanakan rapat, musyawarah, atau apa pun namanya. GPH rupanya menjadi arena konvensi yang lengkap dengan penginapan (Inggris: homestay).

Sebagaimana dijelaskan Wahyudi, moto Pokdarwis Waetuwo adalah Pariwisata Desa untuk Kesejahteraan Masyarakat.

"Kami memiliki program kerja, program kerja jangka panjang dan jangka pendek," kata Wahyudi.

Di antara sekian banyak program kerja Pokdarwis Waetuwo dapat disebut salah satunya membuat pangkalan data (database) usaha pariwisata, daya tarik wisata, jumlah kunjungan wisata, dan jumlah penerima manfaat ekonomi pariwisata di Desa Waetuwo.

Dengan kawasan agrowisata ini, Pendapatan Asli Desa (PADes) Watuwo melejit puluhan juta per bulan. "GPH juga beberapa kali pernah dijadikan lokasi syuting video klip lagu Bugis," kata Wahyudi.

Saat ini Desa Waetuwo didampingi oleh Irwan sebagai Pendamping Lokal Desa.

Ada yang mau mereplikasi kesuksesan Waetuwo?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun