Mohon tunggu...
Abdul Hamid
Abdul Hamid Mohon Tunggu... Guru - Guru SMK

Hobi membaca, main catur, menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Workshop Pembelajaran Kolaboratif

27 Juli 2024   23:00 Diperbarui: 28 Juli 2024   05:29 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar Dokpri-Sambutan Kacabdinwil. 1 BPP-PPU

MKKS SMK Kabupaten Penajam Paser Utara sukses menyelenggarakan workshop pembelajaran kolaboratif yang dilaksanakan pada tanggal 24-25 Juli 2024 di Aula SMKN 2 Penajam Paser Utara,
Laporan Ketua MKKS SMK PPU
 Dalam laporannya saat acara pembukaan, Abdul Hamid (Ketua MKKS SMK Kab. PPU) menyampaikan bahwa workshop ini diikuti oleh 61 guru dari 10 SMK N/S se-Kabupaten Penajam Paser Utara dengan rincian sebagai berikut : SMK Negeri 1 PPU sebanyak 2 guru, SMKN 2 PPU sebanyak 10 guru, SMKN 3 PPU sebanyak 10 guru, SMKN 4 PPU sebanyak 10 guru, SMKN 5 PPU sebanyak 12 guru, SMKS Muh. 1 PPU sebanyak 2 guru, SMKS Muh. 2 PPU sebanyak 5 guru, SMKS Inne Dongwha sebanyak 3 guru, SMKS Pelita Gama PPU sebanyak 5 guru, SMKS Nusantara PPU sebanyak 3 guru.

Selanjutnya disampaikan bahwa pelaksanaan workshop ini merupakan salah satu program kerja MKKS yaitu peningkatan kompetensi Guru SMK Kab. PPU, yang bertujuan:

1.Untuk memberikan pemahaman dan penguatan kepada guru untuk membuat perencanaan pembelajaran secara kolaborasi antara guru umum dan guru produktif dalam rangka menguatkan dan mendukung kompetensi keahlian siswa sesuai kompetensi keahlian masing-masing,

2.Memberikan pemahaman kepada guru mata pelajaran umum bagaimana menyusun perencanaan pembelajaran secara bersama-sama dengan guru produktif mulai dari Tujuan Pembelajaran (TP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Modul Ajar yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa sesuai dengan Konsentrasi Keahlian masing-masing dengan mengacu pada KKNI dan Standar Industri

3.Bagaimana implementasinya dan evaluasinya

4.Sebagai upaya untuk mendukung dan penguatan pelaksanaan pembelajaran Teaching Factory  di SMK Kab. PPU
Hal ini sejalan dengan Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik dan fokus pada penguatan karakter

Sumber gambar Dokpri-Sambutan Kacabdinwil. 1 BPP-PPU
Sumber gambar Dokpri-Sambutan Kacabdinwil. 1 BPP-PPU

Sambutan Kacabdinwil 1 BPP-PPU
Senada dengan itu, Dr. Mutanto, S.Pd., M.Si (Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wil.1 Bailkpapan-PPU Prov. Kaltim) dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kurikulum merdeka mengajarkan kembali trilogi pendidikan atau dikenal dengan semboyan Ki Hajar Dewantara yaitu Ing Ngarso Sun Tulodho, yang berarti bahwa guru berada di depan  harus mampu memberi teladan ke peserta didik, Ing Madyo Mangun Karso, yang bermakna di tengah memberi bimbingan, Tut Wuri Handayani, yang mengandung arti di belakang memberi dorongan. Guru harus mampu memberi teladan, memberi bimbingan, semangat dan memberi dorongan dan motivasi bagi peserta didik di sekolah masing-masing

Selain itu, diera revolusi industri 4.0 saat ini dibutuhkan keterampilan khusus yang dikenal dengan 4C yaitu pertama Critical Thinking and Problem solving yaitu kemampuan untuk berpikir kritis memahami sebuah masalah yang rumit, menghubungkan informasi satu dengan informasi yang lain, sehingga muncul berbagai perspektif, dan mampu menemukan solusi dari suatu permasalahan yang dihadapi, kedua creative thinking yaitu keterampilan untuk berpikir kreatif mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain; bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda, ketiga communication merupakan keterampilan komunikasi yaitu bagaimana kita mampu mentransfer informasi, baik secara tulisan ataupun lisan. Komunikasi sangat penting dalam peradaban manusia, dan keempat collaboration atau kolaborasi adalah kemampuan untuk bekerja sama, saling bersinergi dengan sesama, kemampuan beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab, bekerja secara produktif dengan pihak lainnya. Keterampilan ini tidak hanya dituntut untuk dimiliki oleh siswa tetapi lebih awal harus kuasai oleh guru.

Sumber gambar Dokpri-Foto bersama 
Sumber gambar Dokpri-Foto bersama 

Pelaksanaan Workshop
Workshop pembelajaran  kolaboratif yang dilaksanakan selama 2 hari tersebut, dengan menghadirkan seorang Nara Sumber  Dr. Yuli Rifiani, M.Pd., beliau adalah salah satu Tim Pengembang Kurikulum Nasional, yang juga Praktisi dan Pembina SMK di Kudus Jawa Tengah.

Materi yang disampaikan dalam workshop tersebut mulai dari pemaparan perlunya perubahan mindset guru dalam membuat perencanaan pembelajaran mulai dari melakukan analisis TP, ATP dan Modul Ajar yang harus berkolaborasi antara guru mata pelajaran umum agar terjadi keselarasan dalam pelaksanaan pembelajaran dan penilaian, kemudian praktik penyusunan TP, ATP dan Modul Ajar  secara kolaboratif antara guru mata pelajaran umum dan guru produktif, dan diharapkan tindak lanjut disekolah masing-masing untuk mendiseminasikan kepada rekan sejawatnya.

Penulis @doelham79

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun