Mohon tunggu...
Habibullah
Habibullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Coba aja dulu!!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Habis Happy jadi Innalillahi

28 Desember 2024   07:30 Diperbarui: 28 Desember 2024   07:20 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Gambar Orang Bersenang-senang Minum Miras (Sumber: JawaPos.com))

Bisa dibilang si Anto ini seorang pria yang nakal, dia sering kali berkeliaran malam dan juga minum-minuman keras bersama dengan kedua temannya, Anta dan Anti. Sebenarnya dulunya Anto itu seorang yang baik dan penurut, akan tetapi semenjak Anto sudah dewasa entah masalah apa yang ia pikirkan ia merasa begitu depresi dan tertekan. Kemudian kedua temannya pun muncul dan mengajaknya untuk keluar dan minum-minuman keras saat malam hari. Dari situ Anto pun merasakan kesenangan dan kenikmatan yang luar biasa tiada tanding, Anto jadi ketagihan dan sering menerima ajakan dari kedua temannya keluar malam untuk mabuk-mabukan. Sampai suatu hari sepulang dari mabuknya sekitar jam 1 dini hari tiba-tiba ban sepeda motor temannya bocor.

"Eh..eh.. To bentar tunggu.. ni motor kok jadi berat, berhenti dulu aku mau cek dulu siapa tahu bocor bannya."

"Iya Ta kamu cek dulu aja bannya"

"Nah.. iya kan.. bocor juga ternyata"

"Ya udah dituntun aja motornya sambil nanya-nanya diwarung yang masih buka dimana rumah tukang tambal bannya."

Tak berselang lama, akhirnya ada pun orang yang tahu keberadaan tukang tambal bannya.

"Owh ada kok mas namanya pak Kasno, kurang lebih sekitar 1km dari warung ini tepatnya disebelah kanan jalan. Nanti masnya gedor-gedor saja pintunya nanti bapaknya pasti keluar." Tutur pemilik warung tersebut.

"Iya pak baik terima kasih" Jawab Anto.

Mereka pun langsung menuju ke rumah pak Kasno yang mana diketahui berprofesi sebagai tukang tambal ban tersebut sesuai arahan pemilik warung.

(Dok.. dok.. dok.. 2x) suara pintu diketuk.

"Permisi pak.. tambal pak. Pak.. tambal pak." Tutur Anto dengan nada keras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun