Resensi Buku Non-fiksi "Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah"

Secara fisik buku ini dapat membuat pembaca merasa enjoy dalam menikmatinya. Pemilihan warna, tata letak dan beberapa penanda pada kalimat-kalimat penting ada dalam buku ini. Isi buku ini juga sangat relatable dengan kehidupan di masyarakat sehingga tujuannya dalam memberikan nasehat terkesan tidak menggurui namun tetap dapat diterima oleh para pembacanya. Gunakan kata- katanya sangat lembut, membujuk dan memotivasi dirinya untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Tentunya buku ini sangat cocok untuk kita yang sedang dalam proses menjadi lebih baik.

KEKURANGAN BUKU

Walaupun desainnya cukup menyegarkan mata, namun ada beberapa hal yang akhirnya menjadi monoton yaitu tidak adanya gambar atau ilustrasi yang membuat buku ini terkesan sangat sederhana dan dapat membuat sebagian pembaca bosan. Ada beberapa paragraf yang masih kurang dari kalimat empati, serta beberapa kata yang kurang efektif dan cerita yang terkesan menggantung. Pada beberapa bab yang membahas hal-hal yang cukup sulit, terdapat beberapa pengulangan kata yang membuat pembaca merasa bosan.

(Gambar Buku "Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah" (Sumber: Gramedia))