Mohon tunggu...
Abdu Fanani
Abdu Fanani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pembakaran Bendera Tauhid HTI

28 Oktober 2018   18:32 Diperbarui: 28 Oktober 2018   18:38 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peristiwa yang baru-baru ini terjadi dalam negri cukup menimbulkan pilu tersendiri, ya tepatnya pada Hari Santri kemarin terjadi peristiwa pembakaran bendera yang diduga bendera HTI yang dilakukan oleh Banser NU dan berbuntut panjang. Aksi ini mendapat kecaman dari berbagai pihak. Bahkan banyak yang menyayangkan aksi yang dilakukan oleh Banser ini. 

Terdapat banyak anggapan bahwa Banser telah membakar bendera tauhid yang berlafadzkan "laa ilaaha illallah muhammadar rosulullah". Setelah peristiwa tersebut polisi langsung mengamankan anggota Banser yang melakukan pembakaran tersebut.

Terdapat juga pernyataan bahwa sebenarnya yang dibakar anggota Banser NU bukanlah bendera tauhid tetapi bendera HTI yang memiliki model sama dengan bendera kelompok teroris dunia seperti ISIS yang sama-sama bertuliskan kalimat tauhid serta berwarna hitam. Bendera itu berwarna hitam karena pihak HTI beranggapan bahwa hitam adalah warna perang pada masa Rasulullah SAW. 

Jadi, bendera hitam adalah bendera perang menurut keyakinan mereka. walaupun begitu ada juga yang mengatakan bahwa HTI tidak mempunyai bendera sebagai symbol dan beranggapan bahwa bendera tauhid itu merupakan bendera seluruh umat muslim yang ada di dunia, sehingga banyak juga yang mengecam terhadap aksi pembakaran bendera tersebut.  

Sontak setelah terjadinya pembakaran bendera yang diviralkan di media social terjadi demo di beberapa tempat dengan membawa bendera HTI.

Dari pihak Banser sendiri juga sudah menjelaskan bahwa tujuannya membakar bendera tersebut semata-mata ingin melindungi negeri dan mendukung atas pembubaran HTI di Indonesia sebagai organisasi. 

Hingga saat ini polisi masih mengusut kejadian ini dan menahan pelaku serta masih mencari orang yang pertama kali merekam aksi pembakaran video ini. Dan diharapkan tidak ada lagi peristiwa yang nantinya membuat perpecahan umat muslim di Indonesia khususnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun