Mohon tunggu...
Abdu Alifah
Abdu Alifah Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan

Seorang manusia biasa yang secara kebetulan dianugerahi hobi membaca!

Selanjutnya

Tutup

Hobby

"Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur", Meninjau Convert Complex seorang Muslimah Awam

28 Januari 2019   21:14 Diperbarui: 23 April 2021   16:53 3810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur (www.bukuindie.com)


Judul : Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur

Penulis : Muhidin M. Dahlan

Penerbit : ScriPta Manent

Tahun : 2003 (cetakan keenambelas Maret 2016)

Dimensi : 12x19 cm, 169 hlm

ISBN : 979-99461-1-5

Setiap orang berubah. Setiap orang memiliki satu titik balik yang menyebabkan perubahan dalam hidupnya. Novel karya Muhidin M. Dahlan ini, 'Tuhan Izinkan Aku Menjadi Seorang Pelacur' menceritakan proses dan titik balik perubahan seorang manusia tentang hal paling fundamental dalam kebudayaan orang-orang timur, yakni agama.

Novel ini merupakan kisah nyata. Sebagai mana pengakuan sang penulis pada 'Surat untuk Pembaca' (terdapat di bagian akhir buku ini) yang mengatakan bahwa 'buku ini merupakan fiksi dengan bahan baku sepenuhnya diambil dari kisah nyata dan wawancara mendalam beberapa minggu'. Hasil daripada wawancara tersebut kemudian diolah sedemikian rupa oleh sang penulis hingga menjadi sebuah buku.

Tak perlu diragukan lagi, dari judulnya saja 'Tuhan Izinkan Aku Menjadi Seorang Pelacur! Memoar Luka Seorang Muslimah' sudah membikin kita terkejut. 

Bukan hanya unik, dalam budaya orang-orang Timur seperti Indonesia yang menempatkan tuhan, agama dan moralitas diatas segala-galanya jelas akan memandang judul buku ini sebagai sesuatu yang tabu, tak layak, mencemarkan, nista dan segala kutuk kata lainnya. 

Maka jangan heran buku ini langsung mendadak terkenal dan menjadi gunjingan banyak kalangan masyarakat dengan respon-respon yang beragam baik pro maupun kontra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun