Itu semua akan menunjang visi Indonesia maju ke depannya. Angka kemiskinan pun turun untuk pertama kalinya dalam sejarah yaitu 9 persen (1 digit). Program keluarga harapan sudah diterima 15,5 juta keluarga miskin untuk membantu membeli bahan pangan.
Salah seorang warga Bekasi, Siti Jariah menjadi contoh, melalui PKH, ia berani berjualan lontong sayur dan gado-gado yang kini sudah menerima pesanan besar catering, dll. Anak-anaknya mampu dibiayai sekolahnya hingga kuliah. Inilah potret jalan menuju Indonesia maju.
6. Kesetaraan Gender. Dari pidatonya, JKW menunjukkan keberpihakannya kepada kaum perempuan khususnya ibu-ibu tidak hanya sebatas jargon belaka seperti emak-emak. Ia telah membuktikan dengan kerja nyatanya yaitu melalui program Mekaar, 4 juta perempuan Indonesia yang belum sejahtera telah mendapatkan permodalan di program itu, kemudian 1,2 juta perempuan yang mendapatkan kredit murah ultra mikro (Umi) dengan nilai total mencapai Rp 7 triliun.
Contoh Ibu Roedah yang sebelumnya penghasilannya Rp 20 ribu/hari, setelah dibantu dengan program Mekaar menjadi Rp 1,5 juta/hari penghasilannya. Sebuah keberpihakan kepada kaum perempuan yang konkret, berbeda denagn program Oke Oce Sandi Uno yang membohongi emak-emak, katanya ingin dimodali nyatanya tidak, toko Oke Oce pun banyak yang bangkrut karena harga terlalu mahal.
7. Tanah Untuk Rakyat! Dalam pidatonya, sekali lagi JKW seolah menampar lawannya, Prabowo yang terus menerus mengatakan bahwa tanah Indonesia tidak dikuasai rakyat, melainkan hanya segelintir elit politik (padahal dirinya termasuk di salah satu penguasa tanah itu).
Selama JKW menjabat Presiden, ia telah membagikan setidaknya 7 juta sertifikat tanah kepada rakyat, yang selama ini status lahannya tanpa kepastian dan rawan direbut oleh para konglomerat.
Bahkan, 2,6 juta hektar tanah perhutanan sosial telah dibagikan konsensinya kepada rakyat kecil agar bisa dikelola langsung oleh rakyat. Jika ada elit yang mau mengembalikan tanah negara, JKW mempersilahkan (tentu saja termasuk Prabowo salah satunya).
8. Pembangunan dari Desa. JKW yang selama ini terus dicitrakan oleh lawan politiknya membuat kehidupan rakyat semakin susah justru memberikan fakta bahwa 4 tahun ia memimpin, ia telah meratakan kesejahteraan hingga tingkat desa.
Selama 4 tahun Rp 187 triliun dana desa disalurkan untuk membangun jalan, jembatan, posyandu, PAUD, air bersih, dll. 5 tahun ke depan jumlah dana desa bahkan akan ditingkatkan hingga mencapai Rp 400 triliun. JKW secara konkret mengubah paradigma selama ini, bahwa desa adalah tempat yang tertinggal menjadi sumber dan pusat ekonomi baru. Para petani pun semakin terbantu dalam mewujudkan ketahanan pangan, JKW menyebut kini petani mulai canggih.
9. Mengembalikan Karakter Indonesia sebagai Negara Maritim. Saat berpuluh tahun, kekayaan laut Indonesia dicuri kapal asing, nelayan Indonesia hidup melarat, kini semua itu telah berubah. Dalam pidatonya, JKW menyebut tahun ini saja Bank Mikro Nelayan telah menyelurkan bantuan permodalan kepada nelayan sebanyak Rp 975 miliar dengan bunga yang hanya 3%.
10. Rakyat mulai tersinari listrik. Selama ini di pelosok negeri, kita banyak melihat desa yang belum teraliri listrik, mereka selama puluhan tahun hidup dalam gelap. Saat ini tingkat kelistrikan (elektrifikasi) telah mencapai 98%, dan tahun ini ditarget 99,9%. Dalam pidatonya, JKW menyebut listrik adalah urat nadi dalam menyongsong era industri 4.0.