Mohon tunggu...
Abdul Rozak
Abdul Rozak Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menjadi Manusia yang memanusiakan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar dan menasehati diri sendiri lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Belajar dari Proses Adidaya Belanda

30 Mei 2022   08:29 Diperbarui: 30 Mei 2022   08:35 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

(Inspect History)

- Sejarah Singkat Belanda datang nusantara cari rempah2, berdagang, menjajah, di kalahkan para pahlawan nusantara.

- Bukan negara Bukan Adidaya tapi hyper power (paling berkuasa diseluruh dunia) krn paling kaya, pernah mengalah Inggris dan Perancis. Pernah melucuti kapal HMS Royal Charles.

- 3 penyebab utama kejayaan Belanda : Toleransi beragama, Voc & Wissel Bank di Amsterdam

- Sebelum Eropa mengenal supremasi hukum,HAM, kebebasan beragama Yahudi terpojokkan karena dianggap kelompok yang menyalip Yesus. Fakta Yesus Adalah Yahudi diabaikan. Mendiskriminasi, mencibir, menganiaya adalah hobi orang Eropa saat itu kepada Yahudi. Orang Yahudi disuruh pakai  bandana kuning atau di Jerman mereka disuruh pakai topi merah. Yahudi dilarang jadi tentara dan memiliki tanah. Bahkan ada aturan Yahudi dilarang ganteng.

- Perbedaan katolik Alkitab hanya dipahami oleh tokoh agama sedangkan Protestan Alkitab dipahami oleh umat tanpa tokoh meskipun jika paham salah masuk neraka. perbedaan juga krn teologis dan politik.

- Banyak Orang yang mengungsi ke Belanda krn perang agama di Eropa dan Belanda ada toleransi beragama.

- Belanda lebih mencintai duit dari agama sehingg menciptakan negara para imigran. 

- Saat Spanyol dan Portugis melarang Belanda beli rempah, Belanda mencari di Nusantara. saat itu rempah rempah hampir setara harga emas.

- untuk mengatasi resiko kapal yang karam, bajak laut, pengkhianatan kapten kapal. Belanda membentuk kongsi dagang (VOC). VOC penggas awal sistem saham. jadi kerugian kehilangan kapal ditanggung bersama sehingga tidak terlalu terasa. Voc bisa kumpulkan dana 6,45 juta gulden pada saat yang sama Inggris hanya bisa 820 rb gulden.

- Untuk melawan Portugis voc membentuk armada perang. 1594 cornelius conrneliszoon menemukan gergaji digerakkan Kincir angin. Proses pengolahan kayu lebih efisien bisa meningkatkan sampai 3000%.  bahkan lebih murah 500 pounds lebih murah dari Inggris. penemuan ini juga meningkatkan Armada laut melebihi negara Eropa lainnya. Moscow juga berminat belajar kepada Belanda.

- sumber utama voc tidak lagi rempah tapi perampokan kapal, perang dan jual budak.

Part 2

- Para petani lebih tradisional daripada pedang. sehingga sikap tradisional ini membawa kepatuhan terhadap agama. Spanyol dan Portugis yang mayoritas tradisional menempatkan agama seperti uang.

- perdagangan bukan kepatuhan terhadap siklus seperti dalam pertanian, tapi kemampuan melihat perubahan dan memasok barang yang dibutuhkan. Perdagangan butuh dua hal perbedaan dan kepercayaan. padahal naluri manusia adalah mencurigai yang berada baik ras, agama dan budaya. Perdagangan adalah syarat utama toleransi. Buat pedagang yang penting adalah cuan bukan agam, warna kulit atau identitas lainnya.

- Wissel bank menjadi bank yang sudah punya cadangan emas. Keuntungan adalah biaya administrasi dari pertukaran uang antar negara. Bukan dari meminjamkan uang kepada nasabah.

- Bagi pedang waktu adalah uang.

- Portugis bisa kalah dari Belanda karena menjajah serta menyebarkan agama. Belanda fokus dagang dan akhirnya menjajah karena lebih menguntungkan.

- Belanda saat itu seperti the american dream. negara para imigran. Bahkan orang miskin di belanda makannya saja cukup baik. Indikator kemakmuran : makanan, tembakau dan seni.

- Inggris (bills of rights & act of tolerance) perlahan menggantikan kejayaan Belanda karena Belanda sering perang, voc hancur disebabkan korupsi, ikut intrik politik Nusantara dan Eropa.

- Tsu zu : Perang 10 dan menang 10 x bukan hal yang baik. Jauh lebih baik mendapatkan yang kita mau tanpa perang.

"Menang Jadi arang, kalah jadi abu"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun