Mohon tunggu...
Abdul Rozak
Abdul Rozak Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menjadi Manusia yang memanusiakan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar dan menasehati diri sendiri lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Belajar dari Proses Adidaya Belanda

30 Mei 2022   08:29 Diperbarui: 30 Mei 2022   08:35 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

- sumber utama voc tidak lagi rempah tapi perampokan kapal, perang dan jual budak.

Part 2

- Para petani lebih tradisional daripada pedang. sehingga sikap tradisional ini membawa kepatuhan terhadap agama. Spanyol dan Portugis yang mayoritas tradisional menempatkan agama seperti uang.

- perdagangan bukan kepatuhan terhadap siklus seperti dalam pertanian, tapi kemampuan melihat perubahan dan memasok barang yang dibutuhkan. Perdagangan butuh dua hal perbedaan dan kepercayaan. padahal naluri manusia adalah mencurigai yang berada baik ras, agama dan budaya. Perdagangan adalah syarat utama toleransi. Buat pedagang yang penting adalah cuan bukan agam, warna kulit atau identitas lainnya.

- Wissel bank menjadi bank yang sudah punya cadangan emas. Keuntungan adalah biaya administrasi dari pertukaran uang antar negara. Bukan dari meminjamkan uang kepada nasabah.

- Bagi pedang waktu adalah uang.

- Portugis bisa kalah dari Belanda karena menjajah serta menyebarkan agama. Belanda fokus dagang dan akhirnya menjajah karena lebih menguntungkan.

- Belanda saat itu seperti the american dream. negara para imigran. Bahkan orang miskin di belanda makannya saja cukup baik. Indikator kemakmuran : makanan, tembakau dan seni.

- Inggris (bills of rights & act of tolerance) perlahan menggantikan kejayaan Belanda karena Belanda sering perang, voc hancur disebabkan korupsi, ikut intrik politik Nusantara dan Eropa.

- Tsu zu : Perang 10 dan menang 10 x bukan hal yang baik. Jauh lebih baik mendapatkan yang kita mau tanpa perang.

"Menang Jadi arang, kalah jadi abu"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun