Mohon tunggu...
Abdul Rozak
Abdul Rozak Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menjadi Manusia yang memanusiakan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar dan menasehati diri sendiri lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Idola, Fans & Haters

21 Mei 2022   07:03 Diperbarui: 21 Mei 2022   07:13 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

        Idola

Fans >< Haters

Kalau saya bikin diagram bentuk akan seperti ini. Idola diatas, sedangkan fans dan haters ada dibawahnya yang saling konfrontasi. Istilah 3 hal ini setiap negara & daerah bisa berbeda. Dikonversi sendiri ya.

Fans dan Haters adalah dua contoh bagaimana orang/sekelompok orang mencintai (fans) &  membenci (haters) secara berlebihan.

Persamaan keduanya adalah cenderung sulit berlaku adil/objektif.

Orang/kelompok bisa mencintai ataupun membenci suatu idol baik itu 

karakter suatu cerita (novel, cerpen, komik, anime, drama, dll), tokoh (agama, politik, budaya), Artis (musik, model, pelawak, pemain film dll), ataupun klub (bola, band, musisi, pecinta hewan dll). 

Mencintai secara berlebihan bisa diistilahkan fanatik buta. Dampak mencintai & membenci secara berlebihan : 

1. cenderung melahirkan pandangan yang sempit 2. tidak mampu melihat secara obyektif 3. perubahan sikap dan pola pikir sosial 4. merendahkan musyawarah 5. susah untuk menerima kritik & saran 6. menebarkan ketakutan & overthingking berlebihan 5. menebarkan berita hoax. 6. Tidak tau batasannya

Militansi para relawan, simpatisan & fans sering menunjukkan loyalitas & aksinya sangat berlebihan tanpa memperhatikan batas. Begitu juga para haters/ yang kontra secara berlebihan tanpa tau batas.

Fanatik buta & benci berlebihan, cara melawan nya adalah dengan terus belajar dan menjaga nalar dan hati supaya tetap sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun