Idola
Kalau saya bikin diagram bentuk akan seperti ini. Idola diatas, sedangkan fans dan haters ada dibawahnya yang saling konfrontasi. Istilah 3 hal ini setiap negara & daerah bisa berbeda. Dikonversi sendiri ya.
Fans dan Haters adalah dua contoh bagaimana orang/sekelompok orang mencintai (fans) & Â membenci (haters) secara berlebihan.
Persamaan keduanya adalah cenderung sulit berlaku adil/objektif.
Orang/kelompok bisa mencintai ataupun membenci suatu idol baik ituÂ
karakter suatu cerita (novel, cerpen, komik, anime, drama, dll), tokoh (agama, politik, budaya), Artis (musik, model, pelawak, pemain film dll), ataupun klub (bola, band, musisi, pecinta hewan dll).Â
Mencintai secara berlebihan bisa diistilahkan fanatik buta. Dampak mencintai & membenci secara berlebihan :Â
1. cenderung melahirkan pandangan yang sempit 2. tidak mampu melihat secara obyektif 3. perubahan sikap dan pola pikir sosial 4. merendahkan musyawarah 5. susah untuk menerima kritik & saran 6. menebarkan ketakutan & overthingking berlebihan 5. menebarkan berita hoax. 6. Tidak tau batasannya
Militansi para relawan, simpatisan & fans sering menunjukkan loyalitas & aksinya sangat berlebihan tanpa memperhatikan batas. Begitu juga para haters/ yang kontra secara berlebihan tanpa tau batas.
Fanatik buta & benci berlebihan, cara melawan nya adalah dengan terus belajar dan menjaga nalar dan hati supaya tetap sehat.
Fanatik buta ini apabila tidak diredam bisa memicu gesekan sosial (intoleransi) atau bahkan sikap radikal.
Bagi Idola harus sadar bahwa setiap punya banyak pengikut pasti ada yg suka ada yang tidak sukaÂ
"Ridho man is a goal that can not be achieved"
Mustahil untuk dicintai oleh semua orang. Jadi tak perlu bawa perasaan ataupun memobilisasi pengikut untuk melakukan hal hal negatif.
Mencintai & membenci secukupnya, jangan berlebihan sesuai kata Nabi Muhammad SAW :
:
Dari Abu Hurairah secara marfu': "Cintailah orang yang kau cinta dengan sewajarnya, boleh jadi suatu hari dia menjadi orang yang kau benci.
Dan bencilah kepada orang yang kau benci sewajarnya, boleh jadi suatu hari dia yang kau benci menjadi orang yang kau cinta" (HR Tirmidzi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H