Mohon tunggu...
Abdul Rozak
Abdul Rozak Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menjadi Manusia yang memanusiakan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar dan menasehati diri sendiri lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Lumpur Hisap Maksiat

7 Mei 2022   08:53 Diperbarui: 7 Mei 2022   08:56 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maksiat saya ibaratkan dengan Lumpur Hisap Karena memiliki beberapa kesamaan. Intinya jangan sampai diri kita dan keturunan kita masuk dalam Lumpur hisap maksiat. Karena kalau sudah masuk terlalu dalam akan sulit untuk keluar.

Sampean punya banyak harta tapi kalau keturunan sampean sudah terperangkap Lumpur maksiat, harta sampean yang buat stabilitas ekonomi anak turun bisa habis dalam waktu singkat. 

Maksiat lain yang sering orang terjebak adalah

judi. Berapa harta yang di punya akan habis karena sudah masuk perangkap Lumpur hisap ini.

Sama halnya perangkap Lumpur hisap maksiat lain seperti : cinta buta, narkoba, miras, korupsi, curang dll memiliki daya hisap dan bentuk warna yang berbeda beda. Hati-hati!

Kalau masih sebentar di pinggir Lumpur hisap

 atau  di pinggir Lumpur hisap yang dangkal masih tidak sulit untuk menarik keluar. Tapi yang sudah terperosok/terhisap terlalu dalam itu yang

kalau sudah terjerumus ngangkat nya pakai alat artinya butuh efforts yang sangat besar.

Cara membentingi dari maksiat tentu harus mengenali maksiat itu seperti apa dan bagaimana dampak buruknya kemudian belajar dari orang orang yang pernah tersedot lumpur hisap maksiat, baik yang selamat maupun tidak.

Kemudian proteksi diri dengan alat pengaman dari lumpur maksiat seperti tali iman dan Grappling hook ihsan dll.

 

Dampak Akibat  masuk dalam lumpur hisap Maksiat :

Membutakan hati, mjd gelap hati, Ditimpa kesulitan hidup, Kekosongan hati, Hilangnya ilmu  spt dlm :

"Aku pernah mengadukan kepada Waki' tentang jeleknya hafalanku. Lalu beliau menunjukiku untuk meninggalkan maksiat. Beliau memberitahukan padaku bahwa ilmu adalah cahaya dan cahaya Allah tidaklah mungkin diberikan pada ahli maksiat." (I'anatuth Tholibin, 2: 190).

Kalau sudah tau bentuk, jenis, karakter lumpur hisap maksiat, setidaknya kita bisa mengenali dan menjauhkan diri dan keturunan dari lumpur hisap maksiat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun