Pertanyaan-pertanyaan itu tentu butuh jawaban, dan sang anak terkadang tak menjawabnya tanpa dituntun oleh orang tua. Nah, disinilah penulis melihat jika pertanyaan itu jatuh pada orang tua digenerasi serba listrik ini, tentunya orang tuanya akan kebablasan dalam menjawab pertanyaan tetangga sebab jarang orang tua di era ini mengatar anaknya ke sekolah.
Kalaupun ada orang tua yang mengantar ankanya ke sekolah, mungkin itu orang tua di desa dimana sebelum ke sawah ia mampir ke sekolah mengantar anakanya tanpa kemeja, tanpa sepatu hanya  dengan modal cangkul dipundaknya ia tebar senyum indah dengan berjuta harapan melihat anaknya memasuki gerbang sekolah.
Setelah keberadaan Gerakan Mengantar Anak di Hari Pertama sekolah tentunya penulis merasa Anies Baswedan telah mengembalikan dan mengingatkan penulis dengan tradisi dulu kala. Olehnya itu, mau tak mau suka atau tak suka jika mengantar anak dihari pertama sekolah adalah sesuatu hal yang baik, maka tak pantas untuk kita tidak mengindahkanya.
Terimakasih Anies Baswedan telah mengingatkan kami generasi yang tumubuh diantara tradisionalisme dan moderenisme untuk bagaimana menjaga tradisi lama yang baik. Diakhir tulisan ini penulis ingatkan kembali jika mengantar anak dihari pertama sekolah adalah sebuah tradisi yang diangkat kembali oleh Anies Baswedan lewat trobosan kebijakan yang diwariskan pasca pencopotan, maka saat ini adalah waktunya kita menjadi pagar untuk menjaga tradisi itu, Sekli lagi terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H