Mohon tunggu...
Abd Rahman Hamid
Abd Rahman Hamid Mohon Tunggu... Sejarawan - Penggiat Ilmu

Sejarawan

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Sang Nakhoda telah Berlabuh: A.M. Djuliati Suroyo (1937-2025)

23 Januari 2025   23:53 Diperbarui: 23 Januari 2025   23:53 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku karya AM Djuliati Suroyo bersama murid-murid dan kolegaranya (Sumber: Buku koleksi penulis)

Lalu, Singgih Tri Sulistiyon, yang menempuh studi S3 di Universitas Leiden, menulis disertasi seperti tema riset kolaboratif tersebut, dengan judul "The Java Sea Network: Patterns in the Development of Interregional Shipping and Trade in the Process of National Economic Integration in Indonesia, 1870s-1970s" (2003).

Sementara itu, Endang Susilowati menempuh studi S3 di UI, menulis disertasi berjudul "Pasang Surut Pelayaran Perahu Rakyat di Pelabuhan Banjarmasin 1880-1990" (2004).

Yang keempat adalah Agustinus Supriyono menulis disertasi "Buruh Pelabuhan Semarang: Pemogokan-Pemogokan pada Zaman Kolonial Belanda dan Republik 1900-1965 (2008).

Dan, yang paling terakhir menyelesaikan studi doktoral adalah Indriyanto di Universitas Gadjah Mada dengan judul disertasi "Menjadi Pusat Pelayaran dan Perdagangan Interregional: Pelabuhan Surabaya 1900-1940".

Dari tangan A.M. Djuliati Suroyo dan lima muridnya tersebut, yang terlibat dalam proyek riset "The Jawa Sea", telah lahir banyak sarjana, magister, dan doktor bidang sejarah maritim.

Salah satu bukunya yang ditulis bersama murid-murid dan koleganya adalah "Sejarah Maritim Indonesia I: Menelusuri Jiwa Bahari Bangsa Indonesia hingga abad ke-17" yang diterbitkan oleh Pusat Kajian Sejarah dan Budaya Maritim Asia Tenggara bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI dan Penerbit Jeda (2007).

Buku karya AM Djuliati Suroyo bersama murid-murid dan kolegaranya (Sumber: Buku koleksi penulis)
Buku karya AM Djuliati Suroyo bersama murid-murid dan kolegaranya (Sumber: Buku koleksi penulis)

Kini, Sang Nakhoda telah berlabuh dengan tenang dan selamanya di sana. Namun, buah usahanya telah dinikmati oleh anak-anak bangsa yang menimba ilmu di Jurusan Sejarah (S1, S2, dan S3) di UNDIP ataupun yang membaca karya-karya dari para nakhoda sejarawan maritim UNDIP tersebut.

Selamat Jalan Sang Nakhoda. Ibarat tombak, kini dirimu telah tiba di tepi pantai. Jasa-jasamu akan terus dikenang dan usahamu akan dilanjutkan oleh nakhoda-nakhoda berikutnya, seperti yang engkau sebut di akhir tulisanmu bahwa:

"Selanjutnya terpulang kepada generasi penerus untuk melanjutkan pengembangan studi sejarah negara kita, negara maritim, negara bahari, tanah air yang kita cintai" (Djuliati Suroyo, 2013: 55). 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun