Mohon tunggu...
Abd Rahman Hamid
Abd Rahman Hamid Mohon Tunggu... Sejarawan - Penggiat Ilmu

Sejarawan

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Sang Nakhoda telah Berlabuh: A.M. Djuliati Suroyo (1937-2025)

23 Januari 2025   23:53 Diperbarui: 23 Januari 2025   23:53 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya, Suroyo bertemu dan mendiskusikan rencananya kepada Prof. Dr. Heather Sutherland dari Vrije Universiteit (VU), yang juga adalah dosen alm. Dr. Edward L. Poelinggomang (Dosen Jurusan Sejarah Universitas Hasanuddin) yang tamat di VU pada tahun 1991.

Sutherland lah yang mengusulkan agar Suroyo membuat proposal penelitian bersama antara Belanda dan Indonesia, tentang kegiatan maritim di Kawasan Laut Jawa (The Java Sea Region in the Age of Transition 1870-1970).

Proyek penelitian Java Sea ini membuka pintu bagi pengembangan kajian sejarah maritim secara sistematik di Jurusan Sejarah UNDIP. Riset ini didukung oleh dana dari tiga negara yaitu: Indonesia (DIKTI), Belanda (KNAW), dan Jepang (Toyota Foundation).   

Penelitian ini berlangsung selama tiga tahun (1996-1999) melibatkan lima peneliti Indonesia dan dua peneliti Belanda.

Lima peneliti Indonesia adalah Singgih Tri Sulistiyono, Indriyanto, Endang Susilowati, Agus Supriyono, dan Sutejo K. Widodo. Mereka semua merupakan dosen Sejarah UNDIP. Lalu, dua peneliti Belanda dari VU yakni Arjan Veering dan Alex Claver.

Tiga pembimbing riset ini, yang berasal dari Belanda, adalah Heather Sutherland, Gerrit J. Knaap, dan Thomas J. Linblad, sedangkan dua pembimbing dari Indonesia adalah A.B. Lapian dan Masyuhuri. Sementara itu, Djuliati Suroyo bertindak sebagai pimpinan proyek riset.     

Pada tahun 1999 diadakan International Workshop on Maritim History I di Semarang (6-8 Desember 1999), kemudian di Belanda dengan kegiatan yang sama untuk kedua kalinya (22-26 Januari 2001).

Berlabuh 

Setelah proyek riset tersebut, maka semakin mantaplah Jurusan Sejarah UNDIP dalam mengembangkan studi Sejarah Maritim. Ada tiga langkah penting yang dilakukan: pertama, mengembangan kurikulum Sejarah Maritim Indonesia; kedua, menggalakan penelitian sejarah dan budaya maritim, sejaran sosial kota-kota kawasan, dan sejarah masyarakat pantai; dan ketiga, mendirikan Pusat Studi Sejarah dan Budaya Maritim Asia Tenggara pada tahun 2000.

Lima dosen Sejarah UNDIP tersebut melanjutkan studi doktoral dan menulis disertasi tentang sejarah maritim.

Sutejo K. Widodo, menempuh studi S3 di UI, menulis disertasi (buku) "Ikan Layang Terbang Menjulang" (2002).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun