Mohon tunggu...
Abd Rahman Hamid
Abd Rahman Hamid Mohon Tunggu... Sejarawan - Penggiat Ilmu

Sejarawan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jasmerah 2022 (Sebuah Rihlah Akademik)

1 Januari 2023   21:41 Diperbarui: 1 Januari 2023   21:55 1027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persiapan pun dibuat. Yang pertama, dari pihak kampus mengirimkan surat permintaan kepada saya untuk memberikan kuliah tamu. Lalu, kedua, dibuat flayer (poster) kegiatan yang mencantumkan nama pembicara dan topiknya, lalu sambutan oleh Ketua Prodi dam moderatornya adalah Putry Maharani (mahasiswa Prodi Pend. Sejarah Untirta). Terakhir, pelaksanaan kuliah di kampus Untirta Ciwaru, FKIP (Gedung CC.13).

Saya diantar oleh tim riset lain (Rismawidiawati, Wuri Handoko, dan Roni) dengan mobil menuju kampus, lalu mereka melanjutkan perjalanan menuju kampus UIN Banten. Tak lama setelah tiba di sana, saya disambut oleh Ketua Prodi. Kami bersama jalan kaki menuju ke sebuah gedung yang baru selesai dibangun. Di sana telah ada beberapa mahasiswa di kelas, lalu satu demi satu berdatangan hingga hampir memenuhi ruang kelas. Setelah separuh mahasiswa datang, kuliah pun dimulai. Diawali dengan sambutan/perkenalan oleh Bu Yuni, lalu diserahkan kepada moderator yang mempersilahkan saya memberikan kuliah.

Mahasiswa sangat antusias mengikuti kuliah. Ini tampak dari respon berupa sejumlah pertanyaan dan sanggahan dari mereka terkait materi kuliah. Saya mengawali dengan konsep Maritim (L: mere=laut) dan Bahari (A: bahri=laut), lalu fakta maritim (geografis, konseptual, hukum, historis, dan kultural), lalu soal Rempah dan Jalur Rempah, dan peran/kontribusi Banten dan Lampung dalam membangun jaringan perdagangan rempah Nusantara.

Kuliah berakhir sekitar pukul 15.00. Lalu, dari pihak Prodi menyerahkan Sertifikat (Piagam Penghargaan) kepada saya di kelas. Lalu, kami foto bersama. Pasca kuliah, saya tidak langsung pulang. Saya memanfaatkan waktu untuk berbincang-bincang lepas dari soal pengalaman kuliah sampai pengelolaan prodi. Sekitar pukul 16.20, teman kuliah saya (Dr. Rika dan Dr. Arsi) datang menjemput untuk ke Kampung Bugis di kawasan Karangantu, Serang Banten.  

5. Penelitian Kolaboratif dengan BRIN

Pada akhir tahun ini, tepatnya bulan November, saya ke lapangan bersama dengan Tim Riset BRIN yang terdiri atas dua kelompok.

Yang pertama di bawah ketua Prof. Dr. Idham, dengan tajuk utama adalah "Beragama di Jalur Rempah: Membangun Diplomasi Sosial dalam Jaringan Diaspora untuk Memperkuat Identitas Kebangsaan". Tim ini terdiri atas enam orang (Lamijo, Ikhsan, Hamsiati, Nensi, dan Abd. Rahman Hamid) dengan lokasi riset yang berbeda yaitu: Makassar, Parepare (Sulawesi Selatan), Polewali Mandar (Sulawesi Barat), Bau-bau (Sulawesi Tenggara), Gorontalo, dan Kotabaru (Kalimantan Selatan). Masing-masing melakukan penelitian sesuai dengan fokusnya. Saya sendiri fokus pada soal Diaspora Mandar di Kalimantan Selatan dalam Proses Integrasi Bangsa. Jalur perjalanan saya dari Lampung ke Jakarta transit Makassar dan akhirnya tiba di Kotabaru. Jalur sebaliknya ditempug saat saya kembali ke Lampung. Masa riset ini mulai 3 sampai 12 November 2022. 

Kelompok kedua dipimpin oleh Rismawidiawati, dengan tajuk "Kontribusi Budaya Lokal untuk Membangun Jaringan Kekuasaan dan Relasi Keagamaan sebagai Identitas Kebangsaan dalam Globalisasi Jalur Rempah Nusantara". Berbeda dengan kelompok pertama, pada lokasi riset kelompok kedua ini difokuskan di Provinsi Banten, terutama Serang dan Anyer. Anggota timnya tiga orang yaitu: Wuri Handoko, Roni, dan Abd. Rahman Hamid. Masa riset mulai 16 sampai 29 November 2022.

6. Tenaga Ahli (Kurator) Museum Bahari Jakarta 

Ancangan untuk berkontribusi kepada kegiatan Museum Bahari bermula dari tahun 2021, setelah terbit buku saya, Jaringan Maritim Mandar (oleh penerbit Ombak Yogyakarta, 2021). Melalui seorang kawan di Museum Nasional Jakarta, saya mendapat kontak persoan beberapa pegawai Museum Bahari Jakarta. Seperti biasanya, saat memperkenalkan diri kepada orang baru, saya selalu menyertakan (kirim) CV singkat saya. Ibu Misari, saat itu sebagai KTU Museum Bahari, ternyata sangat merespon komunikasi saya. Sejak itu, beliau sering mengabarkan kegiatan-kegiatan yang disponsori Museum Bahari, dan sebaliknya juga saya mengabarkan kegiatan saya ke beliau terutama terkait dunia maritim/bahari. Hingga, tiba saatnya dia meminta kesediaan saya untuk menjadi narasumber kegiatan pameran yang akan dihelat pada tahun 2022.

Dok Pribadi
Dok Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun