Mohon tunggu...
Abdorrakhman Gintings
Abdorrakhman Gintings Mohon Tunggu... -

Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman..

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pilpres 2014: Mustang vs Kuda Kepang

6 Agustus 2014   22:54 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:15 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemain seni pertunjukkan kuda kepang selain terdiri dari sejumlah penunggang kuda, tidak jarang dilengkapi dengan beberapa orang pelawak yang mengenakan topeng kayu berwajah lucu dan dikenal dengan sebutan penthul. Selain itu ada juga yang dilengkapi dengan barongan, yaitu barongsai Jawa yang juga menggambarkan binatang naga yang sakti.

Ada dua jenis seni Kuda Kepang, yang murni hanya seni tari dan yang dilengkapi dengan pertunjukan magik. Jenis yang pertama murni perunjukan seni tari yang yang memperlihatkan keindahan gerakan dan formasi-formasi prajurit dalam peperangan.

Berbeda dengan jenis pertama, seni kuda kepang yang kedua dilengkapi dengan unsur magik. Tim pertunjukan dipimpin oleh seorang yang memiliki kemampuan membuat para pemain masuk ke kondisi trans yang dalam bahasa Jawa disebut "mendem". Dalam kondisi seperti itu, pemain sudah bukan dirinya lagi tetapi digerakkan oleh kekuatan di luar dirinya sehingga mampu makan beling, makan daun keladi dan perbuatan lain yang memperlihatkan "kekuatan" supranatural. Untuk menyadarkan kembali para pemain tersebut, sang pemimpin atau "pawang" dibantu oleh asistennya memeluk pemain sambil membaca mantera, kemudian meniup telinganya serta melecutkan cemetinya ke udara sehingga mengeluarkan suara yang keras. Pemain akan menjerit, meregang, kemudian terduduk lemas, dan kembali sadar diri.

Nah, meminjam istilah Tukul Arwana dalam New Family 100, pertinyiinnyi (maksudnya pertanyaannya);" Jika Mustang dari Ranch di Bogor diadu dengan Kuda Kepang dari Solo, mana yang menang dan mengapa? Apakah sinergisitas Kuda Mustang dan Penunggangnya berhasil mengungguli Kuda Kepang yang mengandalkan kaki penunggangnya sendiri tetapi dibantu oleh para guru yang kurangsakti sakti di belakangnya? Atau sebaliknya performa individu pemain kuda kepang dengan bantuan guru sakti yang justru mampu mengalahkan Joki yang kurang sinergis dengan Mustangnya, atau kudanya hanya kuda sado yang kumat sandinya, bisa juga hanya kuda beban yang lambat dan kurang makan?. Untuk memperoleh jawabannya, silahkan pembaca menganalisa sendiri. He he.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun