Mohon tunggu...
Abdon Banafanu
Abdon Banafanu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Buruh harian
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpikir Cerdas Bangun pola pikir Positif,.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Sukses Investasi ala Lo Kheng Hong, Satu Hal Ini Jadi Kuncinya!

16 Mei 2024   03:04 Diperbarui: 16 Mei 2024   03:09 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat berinvestasi, kita perlu membekali diri dengan wawasan yang memadai,  bisa mencari informasi atau ilmu tentang investasi melalui buku, internet, atau seminar.

Selain itu, kita juga perlu belajar cara investasi yang benar dari orang-orang yang ahli di bidangnya agar semakin pintar atur uang.

Salah satunya, kita bisa belajar dari Lo Kheng Hong, investor kawakan tanah air yang menjadi miliarder hanya dengan berinvestasi di pasar saham.

Sebagai investor sukses, Lo Kheng Hong bahkan dijuluki sebagai Warren Buffet-nya Indonesia.

Belum lama ini, Lo Kheng Hong membagikan kunci sukses dirinya saat berinvestasi.

Selain itu, Lo juga mengaku bahwa setiap hari dirinya membaca setidaknya empat media massa.

Kebiasaan ini sudah berpuluh-puluh tahun dilakukan oleh dirinya.

Saya pelajari emiten, dari sisi penjualannya, laba usahanya, beban bunga berapa, penghasilan berapa, profit margin berapa besar,

Dengan kebiasaan ini, ia mengaku pengetahuannya menjadi semakin mendalam.

Selain itu, Lo juga rutin memantau aksi korporasi emiten dengan membuka website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dengan begitu, Lo pun menemukan perusahaan dengan fundamental bagus namun salah harga.

"Saya melalukan satu pekerjaan yang sederhana, saya ulang-ulang terus sampai 32 tahun dan membuat saya menjadi mahir. Kira-kira itu faktor yang membuat saya menjadi investor yang berhasil,

Terakhir, Lo juga menegaskan bahwa penting untuk membeli saham perusahaan yang harganya jauh lebih murah dari nilai intrinsik alias value investing.

Ibaratnya, kita bisa membeli mobil Mercedes-Benz seharga mobil Avanza.

"Di dunia nyata, kita tidak akan menemukan hal ini. Namun di pasar saham, Mercy yang dijual seharga Avanza sangat banyak. Berinvestasilah berdasarkan nilai,"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun