Khutbah 1
 . .
.
.
. .
Kehidupan generasi Z adalah kehidupan yang berbeda dengan dengan generasi sebelumnya, generasi ini adalah generasi yang dipenuhi dengan kemudahan di dalam mendapatkan akses informasi, saking mudahnya mendapatkan akses sehingga sebagian dari mereka tidak memiliki semangat yang keras dan hal inilah yang terkadang membuat mereka memiliki mental yang lemah yang oleh sebagian pakar menamakannya sebagai generasi strawberry.Â
Generasi Strawberi (Strawberry Generation) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kelompok generasi muda yang dianggap rentan terhadap tekanan dan tantangan, meskipun memiliki keunggulan dalam kreativitas dan pendidikan. Istilah ini berasal dari metafora "stroberi," yang terlihat indah dan menarik dari luar tetapi mudah memar atau rusak jika ditekan.
Karakteristik ini bisa ditandai dengan kecemasan yang tinggi, rentan terhadap kritik dan beriorentasi terhadap kenyamanan. Melihat situasi diatas rasanya perlu untuk sejenak kita merenungkan apa yang Allah SWT katakan di dalam al qur'an surah annisa ayat 9.
Artinya: Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
Dari sinilah kita perlu waspada dan khawatir jika sekiranya generasi Z ini adalah generasi yang lemah yang kita tinggalkan, modal khawatir ini adalah cambuk buat kita untuk tidak berpangku tangan dan segera mengambil aksi dan tidakan untuk merubah mereka, menyelamtkan mereka dari hal yang demikian.
Maasyiral muslimin
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT
Menghadapi dan melihat fenomena diatas, lalu apa yang bisa kita lakukan. Mari kita sejenak mengambil hikmah dari kisah Ibrahim bin adham, seorang tokoh besar dalam sejarah Islam, dikenal sebagai seorang ahli zuhud ketika ia mendapati seorang pemuda yang tengah galau dalam hidupnya.Â
Suatu ketika, Ibrahim bin Adham melihat seorang pemuda yang sedang bersedih, lalu dia berkata kepadanya, "Wahai anak muda! Saya akan menanyakan kepadamu tiga hal. Tolong dijawab!"
"Baiklah," ujar pemuda tersebut.
Ibrahim bertanya kepadanya, "Apakah ada sesuatu di muka bumi ini yang dapat berjalan tanpa kehendak Allah?"
Pemuda itu menjawab, "Tidak sama sekali."
Ibrahim bertanya kembali, "Apakah rezeki yang telah ditetapkan oleh Allah kepadamu dapat berkurang sedikit pun?"
Pemuda itu  menjawab, "Tidak akan sama sekali."
Ibrahim bertanya lagi, "Apakah ajal yang telah ditetapkan oleh Allah kepadamu dapat berkurang meskipun hanya sekejap saja?"
Pemuda itu pun menjawab, "Tidak akan sama sekali."
Selesai pemuda itu menjawab, Ibrahim bertanya untuk terakhir kali kepadanya, "Kalau demikian, apa yang kamu susahkan?"
Pemuda yang sedang bersedih itu pun bangkit dari duduknya dan berterima kasih atas nasehat atau teguran Ibrahim bin Adham kepadanya.
Dari sini bisa kita pahami bahwa persoalan galau, sedih atau apa yang disebut di masa sekarang sebagai kesehatan mental bukanlah hal yang murni berkaitan dengan psikologi semata, akan tetapi ia adalah hall yang berkaitan dengan tauhid.
"Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang."
(QS. Ar-Ra'd: 28)
. .
Khutbah 2
. Â
: .
 Jamaah sholat jum'at ytyang berbahagia
Pada khutbah yang kedua ini, kembali saya mengajak kepada diri saya dan jamaah sekalian agar kita betul betul menjaga diri kita dan keluarga kita dari api neraka dengan cara meningkatkan iman kita dan memperluas taqwa kita. Kebahagiaan hidup di dunia adalah perlu namun kebahagiaan hidup di akhirat jauh lebih baik. Ingatlah selalu bahwa pemilik hati ini adalah Allah SWT, Dialah yang membolak balikkan hati kita, oleh karenanya mintalah selalu kepada pemilik hati ini agar kita diberi kelapangan dan kemudahan di dalam menyikapi persoalan hidup yang semakin hari semakin terasa sulit.Â
Mari kita tundukkan kembali kepala kita seraya bermunajat kepada Allah agar dosa dosa dan maksiat kita yang menghalangi kebahagiaan kita dihapuskan dan diampuni oleh Allah SWT.
. .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H