Mohon tunggu...
Abdul Muhyi
Abdul Muhyi Mohon Tunggu... -

Pemuda Millenial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kasih Sayang Asian Games 2018 dan Sungai Cirarab

8 Agustus 2018   18:09 Diperbarui: 8 Agustus 2018   18:38 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maskot Asian Games 2018: Bhin-bhin, Ika, dan Atung. (tempo.co)

Sebentar lagi Kabupaten Tangerang akan hadapi perhelatan Olahraga terbesar di Asia yakni Asian Games pada 18 Agustus 2018 mendatang. Kabupaten Tangerang didapuk sebagai tuan rumah venue cabang olahraga pentathlon (lima cabang olahraga; renang, menembak, berkuda, anggar, dan lari) di Asian Games. Venue Asian Games tersebutpun berlokasi di Adira Pratama Mulya (APM) Kecamatan Tigaraksa.

Sebagai daerah yang dipilih sebagai venue Asian Games, pastinya Pemerintah Kabupaten Tangerang tidak tinggal diam. Mulai dari mempersiapkan fasilitas olahraga, sampai sarana prasarana pun terus dilakukan untuk mensukseskan Asian Games 2018.

Mempersiapkan fasilitas olahraga itu sudah pasti, karna ini merupakan pertandingan olahraga. Namun, bagaimana dengan persiapan yang lain?

Terdengar bahwa persiapan Asian Games di Kabupaten Tangerang menelan biaya hingga Milyaran Rupiah yang dikabarkan berasal dari dana CSR (Corporate Social Responsibility).

Sebagai bentuk tanggungjawab, perusahaan diwajibkan untuk membantu lingkungan sekitar dengan program CSR. Dalam hal ini, membantu persiapan event Asian Games 2018. Mulai dari pelebaran jalan dan fasilitas sarana prasarana olahraga agar suksesi Asian Games berjalan dengan sempurna.

Kabupaten Tangerang didaulat menjadi venue Asian Games 2018 tentunya tidak ingin ada hambatan sedikitpun yang mengganggu jalannya event tersebut. Lalu bagaimana dengan realitas yang terjadi?

Mengutip pemberitaan (sumber: metrotvnews.com) DPR RI mengkritik akses jalan menuju venue Asian Games di Kabupaten Tangerang yang cukup memprihatinkan. Maka dari itu Pemkab Tangerang melakukan pelebaran jalan secepatnya dengan dibiayai oleh dana CSR tersebut.

Berdasarkan pemberitaan tersebut, saya menilai persiapan Asian Games terkesan dipaksakan. Sehingga apapun dilakukan demi suksesi Asian Games di Kabupaten Tangerang. Kabupaten Tangerang adalah daerah yang heterogen, daerah urbanisasi dengan penduduk paling banyak se Provinsi Banten. Bahkan tak sekedar penduduk yang paling banyak, begitupula dengan pekerjaan rumahnya yang menjadi tanggungjawab Pemerintah setempat.

Tak perlu panjang lebar saya jelaskan, saya cerita atau berekspektasi tentang proses suksesi Asian Games 2018 di Kabupaten Tangerang. Yang jelas begitulah gambarannya dengan segala eskpektasinya yang menghabiskan anggaran fantastis demi sebuah nilai di mata dunia. Tapi yang terpenting bagi saya sebagai orang yang terlahir dibumi Tangerang berharap Asian Games 2018 sukses dan berjalan dengan lancar sesuai ekspektasinya. Aamiin.

Tidak sekedar harapan suksesi Asian Games 2018, ada harapan yang lebih besar dari itu. Yakni berharap permasalahan yang kompleks yang ada di Kabupaten Tangerang pun dapat terselesaikan. 

Mulai dari pencemaran lingkungan yang terjadi dimana-mana, salah satunya yakni sungai cirarab yang sampai hari ini masih beracun dan belum dapat ditangani, rendahnya pendapatan ikan oleh Nelayan di Dadap dan sekitarnya, semakin tingginya tingkat pengangguran sebesar 11% atau 180 ribu orang (sumber: BPS), terancamnya masyarakat yang tidak mendapatkan ganti rugi akibat penggusuran di sekitar wilayah Bandara Soetta, dll.

Itulah sekilas gambaran pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dengan bersama. Sesuai tagline HUT RI ke-73 "Kerja Kita, Prestasi Bangsa".

Sama-sama kita menilai kasih sayang Asian Games dengan berbagai pekerjaan rumah yang menjadi tanggungjawab Pemerintah. Anggaran CSR yang begitu besar di prioritaskan untuk event Asian Games 2018. 

Sampai akses jalan ke venue langsung segera diperlebar dengan cepat. Namun, permasalahan yang begitu besar yang menyentuh langsung terhadap masyarakat setempat seolah kurang di pedulikan. Perlu kita ketahui, sungai cirarab tercemar sebelum adanya event Asian Games 2018. 

Bahkan sangat jauh sebelum itu. Ketika di Jakarta ramai-ramai berbicara menghilangkan bau dari kali yang sangat hitam. Di Tangerang seolah tidak diperlukan. Atau mungkin memang jarak dari venue Asian Games di Kabupaten Tangerang terletak jauh dengan Sungai Cirarab.

Proses suksesi bukan sekedar ajang Asian Games 2018, jauh lebih penting dari itu. Masyarakatlah yang harus bisa merasakan suksesnya, masyarakat yang sejahtera, masyarakat yang bisa mengkonsumsi air dari sungainya sendiri tanpa tercemar limbah. 

Terakhir, saya berharap kita sama sama dukung dan sukseskan Asian Games 2018 tanpa menyampingkan berbagai permasalahan yang ada. Sama sama turut mensukseskan pula berbagai permasalahan yang sudah disebutkan diatas. Wallahu a'lam bisshowab...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun