Kemudian uang hasil gadai emas ini dijadikan modal usaha dan bisnis yang ingin kita lakukan. Namun, teknik ini berisiko, karena ketika bisnis bangkrut, maka emas kita juga akan hilang atau berkurang. Sebaliknya ketika usaha atau bisnis kita berkembang, maka bukan tidak mungkin bagi kita untuk meningkatkan jumlah emas yang dimiliki.
Strategi ini hanya cocok bagi mereka yang sudah mengenal dunia investasi dan bisnis.
4. Teknik Kebun Emas
Teknik kebun emas sempat booming pada tahun 2010-an keatas. Namun secara perlahan, teknik investasi ini ditinggalkan karena sudah tidak cocok dan sangat berisiko.
Selain itu, teknik ini menggunakan pegadaian, dimana biayanya cukup tinggi dan tidak balik modal sama sekali kalau harga emas "terjun bebas" seperti tahun 2013.
5. Sistem Forex Trading
Cara terakhir untuk berinvestasi emas adalah dengan menggunakan sistem Forex Trading. Dimana kita menggunakan emas sebagai modal usaha atau deposit trading.
Jadi emas yang kita miliki akan digadaikan dan dijadikan modal trading. Bagi kamu yang tidak suka dengan risiko, lebih baik menghindari teknik ini. Apalagi trading forex merupakan bisnis dengan tingkat risiko tinggi atau high risk high return, sehingga tidak cocok bagi pemula.
Jadi, bagi kamu yang belum ahli dalam dunia trading forex, maka sebaliknya untuk menghindari teknik investasi ini.
Referensi: [1]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H