Best Home to Heal ( usia 23 Tahun di 23 April 2023)
Semua yang terjadi dalam perjalanan kehidupan ini memiliki waktunya masing-masing. Ada waktu harus berjalan, ada waktu berlari dalam mencapai sesuatu. Kita akan diperhadapkan dengan masing-masing situasi itu. Ada waktu kita siap untuk menerima sesuatu yang terjadi, dan ada waktu di kala kita tak siap menerima terpaan itu. Ketika kita siap, maka hasilnya akan lebih baik. Jikalau kita kurang siap, maka kita akan terkapar dan hasilnya berubah seperti yang tidak diharapkan.
Dua segi itulah yang silih berganti menghampiri perjalanan. Fenomena dan kejadian-kejadian banyak memberi kita pemahaman-pemahaman. Baik tentang pemahaman yang mendewasakan, atau kejatuhan yang memberi kita arti. Semakin kita dewasa semakin kita diperhadapkan dengan banyak pilihan-pilihan untuk menjadi apa dan siapa. Pergaulan yang baik mendatangkan kebiasaan yang baik. Pergaulan yang buruk juga akan memberikan pengaruh yang buruk pula.
Diskusi duduk dan tenang membicarakan perihal rencana juga sangat apik. Kita memaknainya luas dan dalam. Membuka diri dengan orang lain namun dengan memegang teguh prinsip diri. Bercanda, mengisi cerita, dan menikmati setiap momen yang bisa dilalui dan dilewatkan dengan manis. Di kala momen dan kesempatan itu ada, kita harus menikmatinya. Ada saatnya kita akan jauh dari kesempatan itu. Sebersyukur itu sekarang bahwa masih dikelilingi teman dan saudara sepergaulan yang baik dan membangun. Memberi makna yang lebih dalam tentang perjalanan hidup ke depannya.
Di April 2023 dimana arus perjalanan yang semakin cepat. Cerita pribadi diperhadapkan dengan penentuan. 1 misi besar yang harus diselesaikan di tahun, yaitu meraih gelar sarjana. Menilik perjalanan sohib yang lain sudah dihadapkan misi merintis karir dan pilihan hidupnya. Jadi teringat satu quotes bahwa semua akan bersinar jika sudah waktunya. Waktu setiap kita untuk mencapainya berbeda-beda. Namun yang pasti jika kita menekuni bidang yang digeluti bahwa akan sampai ke fase terbaiknya.Â
Sesuai dengan perjalanan kehidupan sosok Chairul Tanjung sebelum ia seperti sesukses sekarang, ada cerita perjuangan yang cukup keras selama masa lampaunya. Seperti anak tangga, bahwa ketika kita memulai pastinya dari tangga 0 hingga kita langkahkan kaki perlahan-lahan hingga mencapai 1 titik terbaik. Namun sebaik-baiknya pesan dan motivasi yang bertebaran, bertindak dan beraksi adalah kunci mencapai kesuksesan. Jika tidak bisa cepat, maka perlahan-lahan namun dengan pasti. Jika memang terkendala dengan keterbatasan maka adaptasilah dan temukanlah langkah terbaik untuk menemukan solusi permasalahanmu.
Perjalanan hidup dan tiap fase akan ada segelintir temanmu dengan daya tangkap yang lebih cepat darimu. Rendahkan egomu, mari ajak berdiskusi untuk membuka pemikiran. Ingat jangan terlalu menutup diri dengan kenyataan yang terjadi. Ada banyak cara untuk mendalami satu bidang dan menjadi golongan terbuka dengan masukan orang lain adalah salah cara untuk menempuhnya. Kritik, masukan, dan saran teman seperjuangan akan semakin mempertajam pemahamanmu.
Tidak ada yang hidup sendiri, semua manusia akan membutuhkan orang lain "Homo Socialis". Sejalan dengan bahwa manusia tak dapat hidup sendiri maka temukanlah teman yang sebaik-baiknya bisa diajak berdiskusi dan minta tolong.
Sedikit flashback bahwa semesta berjalan dengan sangat cepat. Teringat beberapa tahun yang lalu, masih merasakan hangatnya pelukan keluarga. Menemani perjuangan, dan seakan menjadi tempat terbaik untuk meneduhkan pikiran dan kesehatan. Kini, usia sudah genap di 23 tahun, seorang anak desa yang merantau ke kota menyelesaikan pendidikannya, agar kelak menemu pekerjaan dan nasib rezeki yang lebih baik. Teriring salam pesan orangtua, agar tak dengan cucuran keringat kalian bisa mencari makan, namun dengan ilmu dan pikiran yang sudah dituntut dan didapatkan.
Kami tak sarjana, hanya lulusan sekolah dasar dan sekolah menengah. Namun impian kami adalah membawa anak-anak kami sampai kepada masa depan yang lebih baik, ucap mereka bangga. Ada perjuangan yang berat, bekerja di kala orang lain tak bekerja.Â
Ke ladang di kala orang lain tidur di rumah. Sebuah analogi yang sangat dalam yang menyatakan tulusnya semangat dan perjuangan orangtua. Bercerita hari ini dengan orang lain yang mengenal sosok ayah dan ibu kami, banyak teman-temannya mengacungkan jempol untuk niat dan tekad mereka menyekolahkan anaknya hingga menempuh pendidikan tinggi. Teringat mereka menginginkan dan mengharapkan hasil yang baik dari usaha dan perjuangan, maka ada hasil yang harus dibuktikan.