Mohon tunggu...
Abdi Parasian Simamora
Abdi Parasian Simamora Mohon Tunggu... Lainnya - STAR XIX 2023

Write for eternality (Pram)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bukit SMANDU (Antologi Scene 12)

23 Februari 2023   15:46 Diperbarui: 23 Februari 2023   15:50 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Bukit SMANDU (sumber: pariwisatasumut.com)

Bukit SMANDU
Kita dipertemukan dalam ruang ruang pendidikan
Menyapa, menyimpan rasa, serta sempat saling bertaut
Berpisah juga dengan alasan pendidikan dan jalan hidup
Tentang jangkar hidup yang harus saling berpisah

Satu diantara cerita yang paling mahal adalah Bukit SMANDU
Mendaki dan menjajaki kisah hingga titik tertinggi gunung itu
Bersama teman satu atap selama 3 tahun
Menembus pepohonan bertemankan dentaman suara kasut

Masih berseragam putih abu-abu
20 kepala menjajaki bersama
Bertemankan nekat dan kisah di penghujung
Dihantui rasa penasaran yang sangat besar
Indah memandang lautan Sibolga dan Tapanuli Tengah

Butuh waktu 20 menit dalam perjalanan
Modal kasut sekolah kita sampai ke puncak
Tersaji bukit bukit dan gunung batu yang indah
Angin sepoi di siang hari sangat menghangatkan

Beberapa teman menjajaki bukit yang cukup tinggi
Membuat gaya dan menangkap dalam kamera foto
Mengabadikan momen yang terus tercipta
Bertemankan udara sejuk yang cukup bersih

Sebagian bercanda gurau memanjat
Menirukan cara monyet dalam beraksi
Iseng beberapa mengabadikan dalam momen dan video
Sampai si bolang capek sendirinya

Sambil menilik waktu yang terus berjalan
Kita sama sama ke pinggir tebing bukit itu
Namun udara menyapa kulitku dengan sangat dingin
Kau sudah tahu bahwa aku benar-benar kedinginan
Jaketmu lengket dalam badanku kala itu

Semua beraksi membentangkan kedua tangan
Seraya siap diterbangkan dengan sayap-sayap hidup
Angin yang berhembus sangat kencan
Berhasil mengacak-acak rambut yang tersisir rapi
Dan menghembuskan seragam abu-abu kita
Beberapa menit setelah merasa puas
Kita memilih menepi dan mengakhiri kisah di Bukit Smandu

Bersiap-siap untuk kembali ke bawah
Membawa sisa-sisa kepuasan selama berada di puncak
Satu per satu kita melangkahkan kaki dan tiba di sekolah
Betapa kita sampai dengan tanpa kurangnya

Mengakhiri momen cerita di bukit
Kini harus kembali mengikuti les tambahan
Hati yang sudah puas berkelana
Suasana kelas tercipta dengan teduhnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun