Teduh dalam Gerai Kopi
Malam datang dengan teduhnya
Dihadapkan dengan perut yang sudah berbunyi
Seperti keroncong yang dipetik
Dan ibarat tong kosong yang berdengung
Segera kami samperin sang motor
Tuk menjajaki jalanan di Bumi Teluk Panji
Sekedar mencari kuliner yang mengenyangkan
Sambilan menikmati bulan-bulan terakhir merdeka belajar
Melintasi jalanan beberapa kilometer
Kami tiba di satu gerai bakso murah
Sesuai harga kantong dengan rasa yang terbaik
Selanjutnya kami memesan se-cup mie ayam bakso
Rasanya sangat familiar di lidah
Enak dan sangat lahap kami menghabiskannya
Bakso yang legit dan mie pangsit yang pas matangnya
Ditambah campuran kecap, cabai, dan saos yang menambahinya
Tak lama kami sudah siap melahapnya
Spontan menuangkan air ke gelas
Dan menjangkau lembaran tisu
Beres-beres dan segera ke kasir membayarkannya
Segera kami putar motor
Tak lama seorang sobat penakluk malam
Bunyi dan mengajak agar menikmati waktu
Opsi duduk tenang ditemani dengan segelas kopi
Terdengar dia memesan segelas kopi dengan rajikan V-60
Dan kami memilih kopi dengan racikan Vietnam Drip
Si abang tukang kopi segera meracik minuman
Segera minuman sudah tersaji di depan meja
Sepertinya ini akan menjadi malam yang panjang
Hangat adem dan disibukkan dengan ponsel masing-masing
Aku kembali meriview beberapa tulisanku dalam flatform kompasiana
Sementara dua sahabatku memilih bermain game dan catur
Aku menjajaki beberapa tulisan pribadiku
Kembali pelan-pelan kubaca apa yang pernah kutuliskan
Aku dibawanya tertawa dengan ragam perasaan
Dibawa terharu bahwa dapat memberanikan diri menuliskannya
Tulisan bertemakan dengan sangat beragam
Perjalanan di tahun kemarin, suka duka, perpisahan
Topik yang benar-benar dalam kuingat kembali
Membaca tulisan itu seakan aku dibawa kembali ke sana