Mohon tunggu...
Abdi Parasian Simamora
Abdi Parasian Simamora Mohon Tunggu... Lainnya - STAR XIX 2023

Write for eternality (Pram)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Temaram di Teluk Panji

23 Januari 2023   12:15 Diperbarui: 23 Januari 2023   12:18 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Temaram di Teluk Panji, Jan 2023/Dok Pribadi

Candu ketika memandangimu dari kejauhan

Matahari yang bersinar terik di siang

Akan kembali bersembunyi ke sarangnya 

Temaram hadir dengan begitu candu 

Sebelum malam menyapa dengan gelapnya

Aku sengaja mengisi kegiatan soreku 

Dengan olahraga ringan di ancak kebun sawit

Sekedar membuang penat riuhnya perihal semester akhir di kepalaku

Kebiasaan yang sangat positif untuk kesehatan fisik dan mental 

Sebelum dihadapkan dengan kenyataan hidup lekas kuliah yang pasti jauh lebih berat

Aku seringkali tak tahu harus mengekspresikannya bagaimana 

Namun sejujurnya kami tertekan dengan tugas akhir ini

Kami pikir dia akan menyapa di kala kami sudah benar-benar siap

Namun jauh sebelum ada kata siap, kami harus bertempur

Bukan dengan senapan dan alat perang, yang tidak kami bawa

Namun kami berserah akan sampai dimana kami dibawanya bingung

Sejenak aku menghilangkan itu dari benak pikiranku.

Sama saja membawanya dalam khawatir juga tidak sehasta pun membuat dunia menjadi lebih baik 

Temaram yang hadir dengan begitu indahnya, wajib dinikmati

Tentang aku yang mengaguminya ketika dirimu mengenalkannya

Aku suka senja saat itu tentang kita yang menunggu kedatangannya 

Dan tak merelakan kepergiannya walau ia akan datang kembali

Kita ingin dia kekal, namun itu hanya hope belaka 

Tentang Temaram di Bumi Teluk Panji, aku mengagumimu dengan sungguh

Masa depan + harapan + mimpi semoga membawa kita bertemu kelak.

B6_Kebun Sawit ABM

Transisi langit terang - sunset, Teluk Panji/dokpri
Transisi langit terang - sunset, Teluk Panji/dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun