Sementara saya disitu saya ditanya, tujuan mau kemana. Setelah menjelaskan sedikit informasi, ternyata angkutan yang langsung ke tempat tujuan saya sudah habis dan jamnya sudah lewat. Jadi saya memutuskan untuk menaiki mobil yang melintasi arah Dumai dan saya minta diturunkan di Simpang PT. Asam Jawa dan saya menunggu disana. Membawa barang bawaaan dan mencari tempat duduk di tepian. Tepat disamping ada seorang pemuda, dan sedang asyik mengamati ponselnya.Â
Sebentar saja disitu, 2 orang pemuda melintasi simpang itu dengan kecepatan lamban dan menegur lelaki yang di dekat saya, mereka memutar motor KLX dan menyapa dia dan tak lupa melempar senyum terhadapku dikira saya ada adik dari lelaki itu. Dan dari ceritanya 2 lelaki itu adalah teman namun abangannya dan tinggal di Umbul Mas yang jauh dari tempat lelaki ini tinggal di Barak 19 (C54), kompleks perumahan karyawan TP IV. Dan 2 lelaki itu tak lama setelah bercerita meinggalkan kami, menjabat tangan dan melanjutkan perjalanan. Jadinya saya memberanikan diri berbicara lebih lanjut dengan lelaki yang disamping saya yang saya ketahui bermarga Sihotang dan ayahnya juga bekerja di lokasi saya magang.Â
Kami bercerita seperti sosok yang sudah lama dekat namun bukan hihi, ternyata dia juga baru tamat SMK perkantoran tahun 2021 dan sekarang sedang melamar mencari kerja, dan terkadang buruh lepas. Dari ceritanya dia ingin melanjutkan pendidikannya ke satu sekolah perkebunan di Medan jika keuangan orangtua mencukupi tukasnya. Menanggapi niatnya, sedikit banyak saya memberi gambaran tentang kuliah. Tepat pula dia orangnya cukup terbuka dan berwawasan.Â
Tak lupa saya melirik ponsel berupaya mengabari teman agar kiranya boleh dijemput,namun teman dalam keadaan kurang sehat dan saya menitipkan pesan untuk mencari angkutan dulu ke tujuan yaitu Teluk Panji. Waktu sudah menunjukkan hampir pukul 18.00 WIB namun belum menemukan tumpangan. Bagai pucuk dicinta ulam pun tiba kulihat melintas mobil pimpinan kebun lokasi saya magang namun sudah melewati simpang itu. Dan segera saya ceritakan sama abang marga Sihotang tadi dan merespon baik untuk mengejar mobil itu naik motornya. Terimakasih orang baik.. Dan segera kuambill barang bawaan dan naik ke motor dan kami mengejar mobil asisten tersebut.Â
Lekas setelah dekat dan saya meminta izin kepada ibuk Lubis dan pak Dongoran agar sudi kiranya memberi izin saya ikut menumpang ke kebun berhubung kami juga tinggal di kompleks RKO (C6) dan diberi izin. Lekas saya memindahkan barang ke bagasi, walaupun sempit-sempitan namun saya cukup bersyukur. Saya jabat tangan lelaki yang sudah membantu itu, Riski Sihotang dia jabat tanganku. Saya ucap terimakasih atas bantuannya. Dan kami melintasi perjalanan ke teluk panji melewati perumahan dan beberapa kebun sebelum sampai ke lokasi kami. Dan tak lama melintas, ada kendala kami yaitu ban kami bermasalah dan setelah dicheck ternyata tertancap paku + plastik di ban itu.Â
Rencana mencari tukang bengkel sudah tidak mungkin. Untung saja bannya posisi Tubeless sehingga masih bisa melintas dengan baik namun sedikit dengan kecepatan lebih pelan. Kami di mobil sambil bercerita hangat seputar liburan, seputar kesibukan di kebun, seputar penerimaan di kampus, serta tentang gambaran kesibukan kami di kebun. Tak terasa melintasi, waktu sudah menunjukkan pukul 19.50 WIB tiba di mess dan segera mandi dan makan malam (nasi tadi nitip ke teman). Done sampai ke Teluk Panji. Terimakasih
TELUK PANJI 08 JANUARI 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H