Di era milenial, kopi menjadi tanaman sejuta umat yang sangat diidolakan masyarakat. Sesuai dengan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian, konsumsi kopi mencapai 370 ton dari total produksi 795 ton, dengan surplus 425 ton. Awalnya kopi cukup identik dengan kehidupan orangtua.Â
Namun kini, pesona kopi sangat melekat pada semua kalangan usia, khususnya generasi milenial. Kopi sudah menjadi incaran yang candu buat milenial, karena selain identik kehidupan masa muda dan cukup asyik menemani waktu santai.
Kopi merupakan tanaman yang cukup banyak dibudidayakan karena memiliki peluang ekonomis yang tinggi. Tanaman kopi (Coffea Sp.) adalah tanaman yang digolongkan pada tanaman penyegar. Sesuai dengan Puslitkoka, kopi bersama dengan kakao memiliki peranan yang sama sebagai tanaman penyegar. Â
Kopi mengandung kafein sebagai stimulan, dan kopi merupakan sumber yang kaya antioksidan dan senyawa bioaktif lainnya. Â Kopi yang memiliki banyak kandungan, jadi pilihan untuk menemani sekaligus menghabiskan waktu dan menyelesaikan pekerjaan.
Coffea Robusta dan Coffea Arabika merupakan jenis kopi yang paling banyak diminati di Indonesia. Robusta dikenal memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi dibandingkan Arabika. Sementara terbalik soal kandungan acidity (asam), Robusta jauh lebih rendah. Namun secara harga, Arabika memiliki harga yang cukup tinggi dibandingkan robusta. Ada proses yang menyebabkan kualitas rasa atau aroma menjadi cukup tinggi pada kopi, salah satu diantaranya pemanenan (harvesting) kopi.
Pemanenan menjadi sangat penting karena berkaitan dengan pengeluaran potensi buah kopi yang ada di kebun. Panen kopi merupakan memetik buah kopi di kebun dengan kriteria matang buah kopi.Â
Kriteria buah kopi yang layak panen adalah buah kopi yang warnanya merah cherry, yang mana sangat potensial untuk rasa dan aromanya. Warna merah penuh menunjukkan telah menunjukkan matang sempurna.Â
Panen kopi umumnya dilakukan dengan manual, yaitu petani memetik buah kopi dengan tangan, dengan mengambil buah kopi yang merah sempurna. Â Dan sampai hari ini, petik kopi manual masih menjadi pilihan yang terbaik karena petani dapat memilih buah kopi yang akan dipanen dalam satu rumpun, tanpa harus merusak buah kopi yang lain yang masih belum matang. Buah kopi yang masih hijau akan tetap terjaga sampai pada pemanenan selanjutnya.
Proses panen yang baik akan menentukan kualitas rasa dan aroma pada biji kopi. Kopi arabika umumnya aromanya lebih wangi dibandingkan robusta. Sementara untuk kadar gula pada arabika jauh lebih rendah daripada robusta.Â
Kopi arabika dan kopi robusta memiliki penyuka yang cukup banyak. Kopi arabika dikenal karena memiki kadar asam yang lebih tinggi dibandingkan robusta. Dan banyaknya turunan kopi arabika seperti Espresso yang semakin membuat penyukanya menjadi candu. Sementara untuk robusta, sangat cocok untuk penyuka dengan kadar kafein lebih tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H