Ditengah masa pandemi yang sedang kita hadapi seperti saat ini, kita dituntut untuk dapat mengatur pos keuangan kita, karena semua yang kita lakukan mau tidak mau semua serba dari rumah. Pada awalnya kita berpikir bahwa Work From Home akan membuat pengeluaran kita lebih hemat seperti porsi dana yang biasa dialokasikan untuk biaya transportasi menjadi hilang contohnya.
Akan tetapi bila kita kalap dalam menghadapi situasi ini justru bukan menghemat dana yang kita punya malah justru semakin boros contohnya jadi sering berbelanja online yang bahkan terkadang barang yang kita beli tersebut sesungguhnya bukan kebutuhan yang mendesak, hanya sebagai pelampiasan saja karena kita hanya dirumah tidak bisa kemana-mana. Oleh karenanya kita harus bisa membuat pos-pos pengeluaran agar dana kita tidak habis begitu saja dan tidak mengganggu pos-pos dana lain yang sudah kita persiapkan sebelum adanya pandemi ini. Pembagian pos-pos keuangan ini sering kita sebut Financial Planning.
Lalu apa hubungannya financial planning dengan rangkiang? Dan mungkin sebagian bertanya apa itu rangkiang? Rangkiang adalah bagian dari Rumah Gadang (Rumah adat Suku Minangkabau) yang berguna untuk menyimpan hasil panen padi. Uniknya, rangkiang di rumah gadang tidak hanya satu melainkan ada empat, dan keempatnya memilki fungsi dan makna berbeda meskipun bentuknya serupa.
1. Rangkiang Sitinjau Lauik
Ini untuk menyimpan padi yang akan digunakan untuk membeli keperluan yang tidak bisa dibuat sendiri
2. Rangkiang Sibayau-bayau
Ini untuk menyimpan padi yang digunakan untuk makan sehari-hari
3. Rangkiang Si Tangguang Lapa
Digunakan untuk menyimpan padi cadangan bila terjadi musim paceklik atau terjadi bencana
4. Rangkiang Kaciak
Digunakan untuk menyimpan padi abuan yang akan digunakan untuk benih dan biaya mengerjakan sawah pada musim berikutnya.
Dari macam-macam rangkiang diatas kita bisa tahu bahwa  masyarakat Suku Minangkabau sudah dari dulu menerapkan financial planning meskipun tidak dalam bentuk uang melainkan dengan bentuk padi. Dana yang ada tidak hanya asal dibagi 4, tapi dibuat porsi-porsi agar pengeluaran dapat terkontrol dan tepat sasaran.
Kita bisa lihat rangkiang dibuat dengan ukuran yang berbeda-beda begitu pula financial planning. Financial planning yang sehat pasti harus dibagi sesuai pos-pos dan yang kita rencanakan mulai dari pengeluaran sehari-hari seperti makan, transportasi dll, cicilan, uang sekolah anak, dan tidak lupa pula untuk investasi serta menyiapkan dana darurat yang dibuat untuk berjaga-jaga.
Pada hakikatnya, sesuai dengan petuah Minangkabau yakni Alam Takambang Jadi Guru, semua kita bisa pelajari dari alam, termasuk di dalamnya financial planning yang kita bisa ambil pelajarannya dari Suku Minangkabau yang membangun Rangkiang untuk menyimpan hasil panen padinya.
Ayo mulain mencoba Financial Planning seperti filosofi rangkiang ini bisa kita terapkan dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H