Mohon tunggu...
ABDI RAHMANDA
ABDI RAHMANDA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Budaya

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Tradisi Begareh Suku Besemah sebagai Ajang Pencarian Jodoh

5 April 2023   15:22 Diperbarui: 5 April 2023   15:28 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

Begareh atau begarehan adalah tradisi mayrakat suku besemah yang ada di sumatera selatan yang bermukim di kabupaten lahat dan kota pagaralam.

Begarehan merupakan tahap awal bagi bujang gadis di besemah untuk berkenalan

Pada saat ada perayaan pernikahan dan perayaan besar di besemah, 2 minggu sebelum hari perayaan tuan rumah akan mempersiapkan kebutuhan untuk perayaan yang akan di adakan dan tuan rumah akan memanggil remaja putri atau gadis di desa datang kerumah nya untuk membantu memasakan makanan dan membuat roti untuk mempersiapkan pada saat hari perayaan pernikahan ataupun perayaan besar lainnya.

Remaja putri yang membantu ahli persedekahan di lakukan pada setiap malam sebelum hari jadi perayaan, pihak tuan rumah akan menyediakan tempat khusus untuk para remaja putri membantu memasak dan disinilah tempat pertemuan antara bujang dan gadis berkenalan, remaja putra atau bujang akan datang ke tempat ahli persedekahan untuk membantu membuat dekorasi dan menolong membuat kue dengan remaja putri pada saat kegiatan ini akan terjalin kekompakan di antara bujang gadis tersebut dan dari sinilah mereka berkenalan lebih dekat lagi hingga membuat janji untuk pertemuan berikutnya di hari yang sudah di sepakati.

Bujang gadis atau remaja yang mengikuti begarehan setidak berumur 16 tahun keatas karena sudah di anggap bisa melakukan apa yang semestinya dikerjakan.

Pentingnya budaya Begarehan ini dalam masyarakat Besemah adalah untuk bersosialisa, bertukar ide dan kreatifitas juga mencari jodoh. Dengan adanya budaya ini bujang gadis dapat lebih kompak berhubungan dengan kegiatan masyarakat dan kepedulian satu sama lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun