Mohon tunggu...
ABDIP ARIANTOSIMANJUNTAK
ABDIP ARIANTOSIMANJUNTAK Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa yang suka berimajinasi dan karena itulah saya memulai mencoba untuk berkarya dalam menulis cerpen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Catatan Mahasiswa Baru

22 Juni 2023   14:50 Diperbarui: 22 Juni 2023   14:57 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari  sekian banyak kenangan hidup yang aku jalani didunia pendidikan,masa SMA adalah masa yang paling ingin ku ulang kembali,meskipun aku tau itu hal yang tidak mungkin bisa ku ulang,aku hanya bias mengenang,serata mengingat kembali di memori otak ku.Dan walaupun demikian aku sangat bahagia bisa menjalani semua kenangan indah inibersama mereka.namun,sekarang aku harus bisa menerima kenyataan bahwa sekarang aku adalah seorang mahasiswa yang dimana kenyataan nya tak seindah  ekspestasi ku semasa waktu masih dibangku SMA dan aku harus bisa melewati semua ini karena aku sadar semua beban yang aku jalani sekarang ini akan menjadi keberuntungan bagi diriku dimasa yang akan datang.
Hal tersulit bagi ku adalah ketika harus beradaptasi dengan lingkungan sosial nya karena aku harus bertemu dengan orang dari berbagai perbedaan suku,agama,dan jenjang sosial.Apalagi aku adalah sosok yang tidak terlalu mengerti tentang cara berpenampilan dalam berpakaian karena pada masa SMA   kesekolah mempunyai pakaian seragam.Namun,hal itu berbeda ketika memasuki perguruan tinggi dan hal ini membuat ku tidak nyaman .Hingga suatu saat aku teringat dialog ku dengan kedua orang tua ku ketika aku  mau mendaftar kuliah.
'' Ayah, aku boleh tidak mendaftar kuliah di kampus B?'' tanyaku pada ayah
''Memang nya kamu sudah yakin nak'' jawab ayah
''aku udah yakin kok'' jawab ku balik
''kalo kamu udah yakin,bapak pasti setuju,bapak cuman berharap kamu bersungguh-sungguh melaksanan kuliah mu sampai wisuda '' jawab ayah
'' ibu juga setuju,dan berharap kamu akan menjadi orang sukses dan dapat membahagiakan ayah dan ibu'' ujar ibu.
Kata-kata itul lah yang membuat ku selalu berusaha keras untuk tetap bertahan hinggga sampai wisuda nanti.walaupun,sebenarnya saya rasa bahwa sekarang saya salah memilih jurusan,dimana itu terjadi karena ketika hendak mendaftar dulu saya merasa bimbang apakah akan memilih jurusan hukum atau pendidikan.karena waktu itu saya merasa bahwa saya harus lebih memikirkan peluang untuk mendapatkan pekerjaan ketika sudah lulus kuliah nanti. 
Namun setelah memasuki semester 2 saya mulai merasa gak betah dengan jurusan ini dan saya lebih tertarik membaca buku yang berkaitan dengan hukum.Namun,disisi lain juga saya mencoba untuk berpikir positif tentang diriku bahwa aku tidak menyukai jurusan pendidikan ini mungkin karena aku belum bisa menemukan teman yang tepat yang mempunyai jurusan perkuliahan yang sama dengan ku.Sebenar nya semua satu kelas ku sih berteman dengan ku,tapi aku belum bisa menemukan teman yang benar benar akrap dan sefrekuensi dengan ku.kadang aku memikirkan sikap teman teman ku yang berbeda dengan temanku waktu aku masih di bangsu SMA.pernah suatu hari:
''Hei put,bisa gak aku gabung  satu kelompok sama kelompok kalian?'' tanyaku pada salah seorang teman ku karena aku belum mempunyai kelompok diskusi di salah satu mata kuliah kami.
'' cari aja deh orang lain yang mau sekelompok sama mu'' ujar nya dengan nada suara tidak seperti biasa nya. Lalu aku terdiam dan pergi meninggalkan mereka.Ketika pada masa SMA teman-teman ku memiliki jiwa solidaritas yang kuat, dan hal itu tidak pernah saya rasakan di bangku kuliah,semuanya terlalu sibuk dengan urusan pribadi masing masing.dan aku pikir ini bukan lah salah mereka melainkan adalah kesalahan ku yang belum bisa merubah keadaan mereka seperti yang aku mau.
Walaupun sebenarnya aku masih kuliah satu tahun namun rasanya udah seperti 4 tahun,rasanya aku ingin sekali pindah tetapi aku tidak mau membuat kedua orang tua ku kecewa.Karena,mereka sudah menghabiskan banyak biaya.Demi membahagiakan orang tua ku,aku harus bersabar,karena ini juga adalah pilihan ku maka aku harus mempertanggungjawabkan nya.Intinya selama aku masih sayang terhadap orang tua ku,dan masih mempunyai sahabat yang selalu memberikan dukungan walaupun hanya melalui telepon karena terpisah oleh jarak.mereka dapat memberikan kekuatan pada saya untuk melewati semua masalah yang saya hadapi dan hal yang paling penting adalah saya masih punya Tuhan yang selalu bersama dengan ku dan aku percaya bahwa Dia itu maha melihat dan maha penyayang jadi saya tidak perlu untuk bersedih atas perilaku teman saya.Manusia memang begitu,mereka unik,ada yang mau nya dihargai namun tidak tau menghargai orang lain dan adapula yang senang menerima tapi tidak tau caranya berterimakasih.semua itu karena manusia unik.
Sejauh ini,selama saya kuliah hal aneh yang kurasakan yaitu soal cinta.yang mengingatakan ku pada perkataan ibu
'' Nak,kalo kamu mau pacarn nanti aja kalo udah kuliah,karena mereka pasti udh lebih dewasa dan akan menjalin hubungan yang lebih serius dengan kamu'' kata mama.
Dan sekarang aku udah dibangku kuliah, dan benar saja aku rasa aku mulai jatuh cinta dengan seorang perempuan sebut saja namanya ''tiara'' dia adalah kakak tingkat saya.Namun saya masih tidak terlalu berniat untuk menjadikan dia sebagai pacar,karena saya pikir kalo jodoh gak bakalan kemana.lebih baik saya fokus sama kuliah saya dulu dan niat nya harus bisa lulus 3,5 tahun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun