Mohon tunggu...
Abdi Husairi Nasution
Abdi Husairi Nasution Mohon Tunggu... Editor - Penulis lepas, filatelis, numismatis, serta penggiat lari dan sepeda.

Menulis membuat saya terus belajar tentang segala hal dan melatih kepekaan terhadap lingkungan sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fauzi Bowo Kalah Gesit dengan JK

7 Agustus 2011   09:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:01 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Motto "Lebih Cepat Lebih Baik" agaknya masih tetap dipakai oleh JK atau Jusuf Kalla meski dia tak lagi berada di lingkaran kekuasaan. Agaknya motto yang dijadikan bahan jualan pas kampanye capres beberapa tahun lalu itu memang sudah menjadi prinsip hidupnya. Dalam bisnis yang dijalankannya pun prinsip tersebut tetap jadi andalan. Melalui group usahanya Bukaka, JK menawarkan pembangunan monorel untuk Bandung Raya. Tahu sendirikan monorel itu untuk apa. Monorel merupakan sarana transportasi massal yang sangat cocok untuk daerah-daerah urban yang padat penduduk seperti Bandung. JK menangkap peluang itu meski bisnis transportasi tersebut bukanlah hal yang baru. Berkaca dari pemerintah Malaysia yang sudah menerapkan monorel sebagai salah satu transportasi massal andalan di Kuala Lumpur. Saya pun sudah merasakan sendiri efektivitas monorel tersebut ketika berkunjung ke negara tetangga itu beberapa waktu lalu. Monorel di Kuala Lumpur melewati pusat-pusat bisnis dan wisata di jantung ibukota Malaysia tersebut. Saya tak mengalami kesulitan ketika menaiki monorel dari KL Sentral lewat Petaling Jaya hingga Bukit Bintang. Monorel yang dibuka pada tanggal 31 Agustus 2003 itu melayani 11 stasiun yang membentang sepanjang 86 km (53 mil) dengan dua jembatan kereta paralel. Monorel KL menghubungkan hub angkutan Kuala Lumpur Sentral dengan "Golden Triangle". Keberhasilan monorel di Kuala Lumpur taklah salah kalau ditularkan ke kota-kota besar di Indonesia dan JK sudah memulai itu lewat badan usaha yang dimilikinya. Nilai investasi monorel memang tak kecil. Untuk mewujudkan transportasi monorel yang sudah diidam-idamkan di Bandung itu, group usaha JK harus menginvestasi dana sekitar 4 triliun rupiah dengan jarak sekitar 30 kilometer. Sebelumnya JK juga sudah menandatangani kesepakatan dengan Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan (Makassar) untuk membangun jaringan monorel di kota terbesar di Sulawesi tersebut. Bagaimana dengan DKI Jakarta, ibukota Republik Indonesia? Di Jakarta, jaringan monorel tak jelas kelanjutannya. Agaknya Gubernur DKI Jakarta, Pak Fauzi Bowo perlu menggandeng pihak swasta seperti Bukaka untuk melanjutkan pembangunan monorel yang tertunda biar cepat terealisasi. Kasihankan kalau kemacetan di Jakarta selalu terjadi tiap waktu dan Pak Gubernur selalu jadi bahan umpatan orang-orang se-Jakarta. Andai monorel terealisasi lebih dahulu di Bandung dan Makassar, maka Jakarta sudah tertinggal selangkah, dan Pak Fauzi Bowo kalah gesit dengan JK. Sumber gambar: http://media.vivanews.com dan Wikipedia

Baca tulisan-tulisan lainnya

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun