Mohon tunggu...
Abdi Husairi Nasution
Abdi Husairi Nasution Mohon Tunggu... Editor - Penulis lepas, filatelis, numismatis, serta penggiat lari dan sepeda.

Menulis membuat saya terus belajar tentang segala hal dan melatih kepekaan terhadap lingkungan sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Belajar Dari Kesabaran Pak SBY

3 Februari 2011   17:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:55 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baca judul di atas pasti ada yang berprasangka kalau saya dianggap sebagai alat pencitraan Pak SBY. Saya pasti menyangkal prasangka itu, karena saya tak kenal dengan Pak SBY secara pribadi, dan saya juga bukan anggota partai yang diusungnya. Judul di atas terinspirasi dari kasus pelaporan seorang politisi yang dulunya mantan artis juga pada polisi atas tulisan dua kompasianer dan pihak lain yang dianggap mencemarkan nama baik dan mengganggu kehidupan pribadi beliau dan keluarganya. Pelaporan itu memang hak beliau sebagai warga negara. Apalagi undang-undang IT sudah membenarkan hal tersebut. Gara-gara itulah saya jadi teringat Pak SBY. Meski beliau menerima banyak hujatan lewat media massa, social blogging seperti Kompasiana, hingga situs-situs pertemanan sosial lainnya namun beliau tak pernah terdengar memanfaatkan UUIT itu untuk melaporkan orang-orang yang menghujatnya lewat media-media tersebut. Bahkan dalam sebuah demonstrasi, beliau juga pernah dianalogikan sebagai seekor kerbau. Saya jadi mikir sendiri, bagaimana ya seandainya politisi itu jadi seorang presiden? Sebagai seorang negarawan, Pak SBY cukup arif menanggapi semua hujatan dan kritikan yang ditujukan pada dirinya. Bahkan tak sedikit pula yang menghujat anggota keluarganya juga. Sebagai politisi ulung - kalau tidak ulung taklah dia bisa menang pilpres untuk kedua kalinya - Pak SBY menggunakan hak jawabnya lewat berbagai kesempatan, bisa lewat pidato-pidatonya, media massa, hingga lewat para juru bicaranya. Tak jarang pula semua jawaban Pak SBY tersebut mendapat serangan balik. Kesabaran itulah yang saya maksud pada judul di atas. Saya pun teringat pula dengan Pak Marzuki Alie, meski mendapat kritikan pedas dan hujatan dari banyak pihak atas beberapa pernyataannya yang kontroversial di media massa, beliau tetap menggunakan hak jawabnya. Dia juga tak segan menggunakan hak jawabnya tersebut untuk menanggapi pedasnya kritikan Linda Djalil di media blogging ini. Agaknya sebagai politisi atau siapa sajalah kita perlu belajar dari Pak SBY dan Pak Marzuki Alie bagaimana seharusnya bersikap dalam menanggapi semua kritikan dan hujatan. Dari sikap itu akan dapat diukur tingkat keprofesionalan, emosional, hingga kedewasaan kita sebagai orang yang berpendidikan, apalagi sebagai seorang politisi. Sumber gambar: http://www.presidenri.go.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun