Hai!!!! Hai!!!!!!
Banyak taraf dalam hidup ini yang  tidak memerlukan alaram dalam alurnya, karena memang tidak sedang memburu piawai melainkan berburu damai, ternyata baik itu berujung menang atau malang disisinya harus ada damai untuk menyelaraskan yang abu agar tidak remuk berkeping seribu dan menyelaraskan yang kuning agar tidak meletus seperti hijau yang jenaka dengan lebur.
Dan dalam tiap taraf akan ada lakon, ada yang bertumor dan ada juga yang tidak, dan kamu tau? Tumor bisa menular melalui iba yang melimpah, kadang bisa berupa busung kepala atau lesung peka. Efek sampingnya tergantung kamu sebodoh apa. Beberapa kasus serupa ya karena korbannya terlalu bodoh sebab besarnya rasa puja dan iba pada seorang tokoh. Ibarat ini petas seni pewayangan kadang dalangnya turun naikin lakon sesuai alurnya, namun alur yang kita maksud awam rupanya tapi bukannya waspada justru kita banyak berlaga dengan lakon diatas ring pujangga dengan sambil bertaruh.
Move on, atau berpindah. Ya seharusnya paham sampai titik, tapi kenapa masih salah petik? Kalau lakonnya sudah turun, ya sudah. Mau bagimana lagi? Dalang akan terus menaik turunkan lakon sesuai alurnya, ya berdo'a saja agar tidak berganda.
Byeeee.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H