Mohon tunggu...
ABDIMASNESIA
ABDIMASNESIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Media Publikasi Pengabdian Masyarakat dan Opini Sosial Humaniora

Media Publikasi akademisi untuk pengabdian masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengenalan Desain dan Produk Ramah Lingkungan

19 Mei 2022   12:07 Diperbarui: 19 Mei 2022   12:11 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Pengabdian Masyarakat Pengenalan Desain dan Produk Ramah Lingkungan | Source: Foto koleksi Pribadi 

Fesyen merupakan salah satu kebutuhan utama setiap individu di berbagai kalangan. Tentunya, penggunaan fesyen tidak menuntut orang-orang tertentu saja yang dapat menggunakannya, melainkan seluruh individu diwajibkan untuk menggunakan fesyen dalam kehidupan sehari-hari, dalam bentuk dan model yang beragam. 

Semakin maju dan meningkatnya perkembangan ekonomi, kreatifitas dan inovasi, tentunya memiliki dampak besar dalam perubahan pada fesyen.

Selama ini, dunia fesyen yang berkaitan dengan model dan trend kekinian selalu berkiblat ke luar negeri. Jika individu tersebut menggunakan fesyen dengan style dan merek luar negeri, maka individu beragapan bahwa telah mengikuti mode dibandingkan individu yang lainnya, hal ini juga beriringan dengan rasa percaya diri individu tersebut. 

Merujuk pada karakter individu yang merasa jika menggunakan fesyen yang bemerek dan berasal dari luar negeri, tentunya ini diaggap sebagai salah satu hambatan yang membuat pelaku usaha nasional untuk turut berkembang. Namun, hal ini dapat dijadikan sebagai dua sisi mata pedang, yang mana ketika terdapat hambatan persaingan, tertunya dibarengi dengan peluang yang muncul. 

Peluang bagi pelaku usaha dapat diketahui dengan meningkatnya minat calon konsumen yang tergerak untuk lebih maju terhadap perkembangan mode fesyen kekinian. 

Dengan banyak bermunculannya calon-calon konsumen potensial, mengharuskan pelaku usaha harus segera berinovasi terhadap produk yang ada ataupun menciptakan produk yang baru  untuk memenuhi kebutuhan konsumen potensial (Norman & Verganti, 2014). 

Dengan demikian, akan sangat dibutuhkan ide-ide inovasi terbaru bagi pelaku usaha dalam menciptakan produk-produk baru yang dapat melampawi keinginan oleh konsumen potensial, salah satunya adalah dengan menciptakan produk fesyen dengan tema fesyen berkelanjutan. 

Indonesia dengan keanekaragaman hayati yang melimpah, tentunya dapat menjadi peluang besar bagi pelaku usaha dalam menciptakan produk  dan menciptakan kesadaran bagi konsumen potensial untuk menggunakan produk-produk yang mengarah pada ramah lingkungan.

Untuk mendukung isi keberlanjutan dalam dunia usaha fesyen, program pengabdian masyarakat menitikberatkan pada pembutaan media kain dengan memanfaatkan kearifan dan keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh Indonesia. 

Dengan berlimpah ruahnya sumber-sumber dan tingkat kreatifitas yang tinggi yang dimiliki oleh orang-orang di Indonesia yang merupakan warisan budaya dari leluhur. Tentunya hal ini akan sangat memudahkan dalam proses penciptaan cara baru yang dapat dilakukan oleh para pelaku usaha dalam menciptakan produk-produk unggulan berbasis keramahan lingkungan.

Adapun tahapan-tahapan yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha dalam menciptakan mode baru adalah sebagai berikut:

1. Tentukan jenis teknik penciptaan mode yang akan dipakai. Teknik pencipataan mode yang sekarang ini dapat digunakan oleh pelaku usaha dan yang teknik paling memudahkankan adalah dengan metode shibori dan ecoprint

2. Tentukan metode penciptaan mode yang digunakan (menggunakan metode shibori). Metode shibori membutuhkan kreatifitas dan pengingatan tinggi terkait tahapan-tahapan yang dilakukan dalam proses pembuatan motif kain. Pelaku usaha dihadapkan pada keputusan untuk membuat pakem dari motif yang akan di buat.

3. Siapkan alat dan bahan yang butuhkan untuk memproses media kain dengan metode shibori. Metode shibori membutuhkan beragam alat dan bahan yang diperlakukan pada saat proses penciptaan model kain. Namun hal yang paling utama adalah ketelitian artisan dalam membuat metode, setiap celupan dan ukuran dan jarak pencelupan akan memberikan model yang berbeda.

4. Persiapkan prosedur standar dalam pembuatan motif kain. Jika pelaku usaha sudah pandai dan mumpuni dalam menciptkan berbagai motif media kain dengan metode shibori. Akan sangat disarankan merangkum semua aktivitas-aktivitas terkait pembentukan mode dalam satu standar operasi. 

Hal ini ditujukan untuk jika dibutuhkan untuk memproduksi dalam ukuran dan jumlah yang banyak, pelaku usaha sudah siap mencukupi permintaan konsumen tersebut.

5. Tentukan jenis produk dan pengememasan yang akan dibuat. Keterampilan membuat media kain dengan metode shibori saja tentunya tidak cukup untuk membantu peningkatan perekonomian masyarakat. 

Maka dari itu, diperlukan stimuli untuk mulai merambah pada keterampilan laiinya. Yakni dengan memproses media kain menjadi produk barang jadi yang siap pakai, seperti pakaian atasan/bawahan, mukena, tas, asesoris, dsb.  Tidak lupa pula, karena mengusung tema isu keberlanjutan pelaku usaha juga sebaiknya menawarkan pengemasan produk yang menarik, untuk meningkatkan harga penjualan.

6. Tentukan teknik promosi dan strategi pemasaran. Tahap terakhir yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha adalah menentukan strategi pemasaran. 

Hal ini merupakan poin penting dalam proses penambahan nilai, pelaku usaha harus menentukan waktu yang tepat saat akan meluncurkan produk. Salah satu saran terbaik adalah mengejar musim hari raya, pelaku usaha dapat mengambil celah peluang besar dalam momen hari raya dengan menciptakan produk-produk hampers atau hadiah hari raya dengan pengemasan yang ekslusif.

Delly Nofiani, S.E.,M.Sc - Dosen Manajemen, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun