Mohon tunggu...
Abdillah Mahendra
Abdillah Mahendra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya adalah seorang laki laki yang memiliki hobi olahraga dan bermain musik dengan alat musik gitar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menganalisis Wisata Tahura Bandung

24 Juni 2024   23:03 Diperbarui: 24 Juni 2024   23:09 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bandung, 30 mei 2024- Wisata Taman Hutan Raya Djuanda, Kawasan ikonik kota Bandung. Taman Hutan Raya Djuanda atau lebih dikenal sebagai Tahura Djuanda yang terletak di kota Bandung, sebelumnya Presiden Soeharto meresmikan Monumen Ir H Djuanda pada tanggal 14 Januari 1985. Peresmian itu juga bertepatan dengan kelahiran Ir H Djuanda sekaligus sebagai tanggal berdirinya Tahura yang pertama di Indonesia.

Tahura Djuanda kini telah mengalami banyak perubahan, pengelola menambahkan sarana dan prasarana penunjang untuk pengunjung. "Kalo sebelum di renovasi area-area pemanfaatan tuh kurang lebih sekitar 30 hektaran dan sesudah di renovasi lebih dari 30 hektar". Pengelola memperbanyak dan mempernyaman sarana dan prasarana penunjang untuk pengunjung baik dari segi pelayanan/servis, keamanan, dan lainnya.

Tahura Djuanda memiliki daya tarik objek wisata atau peninggalan sejarah Indonesia antara lain Gua Belanda, Gua Jepang, Curug Omas, Batu Batik, dan Penangkaran Rusa. Adapun situs geografis juga yang menarik seperti Batu Batik. "Adapun situs Geografi juga seperti pak hoe hoe adalah salah satu fenomena alam yang mungkin ada satu atau dua di dunia, yaitu di hawwai satu dan disini. Ada salah satu batu cuman diatasnya kaya ukiran ukiran samping atau karembong (batik) kadang kala orang menyebutnya Karembong Dayang Sumbi karena dekat juga dengan Gunung Tangkuban Parahu legenda dari Sangkuriang itu sendiri". Ini menjadi daya tarik masyarakat untuk mengunjungi Tahura Djuanda.

Untuk perputaran ekonomi Di Tahura Djuanda juga cukup memberikan dampak positif bagi orang sekitar wilayah dago. "Ada yang menjadi pengelola taman itu sendiri, tukang parkir, jasa center, pedagang dan lain sebagainya". Ujar pak Iman, Pengelola Tahura Djuanda - Kamis, 30 Mei 2023.

Fungsi dari Tahura Djuanda itu sendiri merupakan hutan konservasi tidak hanya wisata tapi lebih dominan filter terlahinya kota Bandung. "Jadi disini sengaja hutan konservasi supaya ada resa peresapan air supaya tidak terjadi banjir kebawahnya dan longsor". Jadi tidak hanya untuk tempat wisata, Tahura Djuanda juga memiliki fungsi berikut untuk keamanan lainnya.

Ada pula komenan dari pengunjung yang di wawancara mereka mengatakan bahwa "harus adanya perbaikan jalan di area depan goa 

Belanda dan masih harus ada pembersihan sampah khusus nya di area sungai dekat penangkaran rusa"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun