Mohon tunggu...
abdillahfajar
abdillahfajar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Manajemen/Universitas Multimedia Nusantara

Saya adalah mahasiswa Manajemen dengan minat dalam desain grafis, fashion, musik, teknologi, dan isu lingkungan. Aktif di Instagram, saya membagikan gaya hidup, karya desain, dan inspirasi fashion dengan pendekatan kreatif dan modern.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Menguak Fakta di Balik Film Box Office yang Mendapat Kritikan Tajam

16 Januari 2025   16:36 Diperbarui: 16 Januari 2025   15:38 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar Netflix (Sumber: netflix.com)

Ketika Scarlett Johansson diumumkan sebagai pemeran utama dalam Ghost in the Shell, dunia maya meledak dengan tuduhan "whitewashing." Film ini, yang merupakan adaptasi dari manga Jepang, dianggap kurang menghormati budaya aslinya. Protes ini bahkan memengaruhi performa film di box office Amerika Serikat.

Para penggemar manga merasa bahwa peran Major, karakter utama, seharusnya diberikan kepada aktris Asia. Mereka menilai bahwa casting Johansson adalah bentuk komersialisasi Hollywood yang mengabaikan representasi budaya. Petisi untuk mengganti pemeran utama bahkan sempat beredar luas, menambah tekanan bagi tim produksi.

Namun, di Jepang sendiri, penerimaan terhadap film ini cenderung positif. Beberapa kritikus lokal menyebut bahwa adaptasi ini adalah penghormatan kepada karya aslinya. Bahkan, kreator asli manga Ghost in the Shell, Masamune Shirow, memberikan dukungannya terhadap film tersebut, menyatakan bahwa casting Johansson tidak mengurangi esensi cerita.

Soundtrack yang Lebih Ikonik dari Filmnya

Film Fifty Shades of Grey menciptakan fenomena global bukan hanya karena ceritanya, tetapi juga soundtrack-nya. Lagu seperti "Earned It" dari The Weeknd justru lebih sering dipuji dibandingkan dengan filmnya sendiri. Banyak yang mengkritik dialognya yang terlalu klise dan akting yang dianggap datar.

Meski begitu, kesuksesan film ini tidak bisa dipisahkan dari strategi pemasarannya yang brilian. Dengan menggandeng musisi papan atas untuk mengisi soundtrack, film ini berhasil menarik perhatian bahkan sebelum rilis. Lagu-lagu seperti "Love Me Like You Do" dari Ellie Goulding menjadi hit besar yang mendominasi tangga lagu di berbagai negara.

Keberhasilan soundtrack ini menunjukkan bagaimana elemen musik dapat memperkuat daya tarik sebuah film. Bahkan, bagi penonton yang tidak terlalu menyukai ceritanya, musiknya tetap meninggalkan kesan mendalam yang sulit dilupakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun