Mohon tunggu...
Abdillah Bagus Saputra
Abdillah Bagus Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Hanya mahasiswa biasa yang sedang menyelesaikan tugas untuk mata kuliah sistem informasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Beriring Doa: Tradisi Istighasah, Makan Bersama, dan Bersih-Bersih di SDN Kidal

24 Januari 2024   13:16 Diperbarui: 24 Januari 2024   13:30 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dari anggota kelompok kkm 116

Foto dari anggota kelompok kkm 116
Foto dari anggota kelompok kkm 116
Pagi-pagi hari Jumat, semangat membara memenuhi SDN Kidal. Bagaimana tidak, hari ini adalah hari istimewa di mana siswa dan guru berkumpul untuk melaksanakan tradisi istighasah yang tak hanya memberi ruh spiritual, tetapi juga memupuk kebersamaan melalui makan bersama dan bersih-bersih bersama. Mari kita saksikan keceriaan dan kedalaman makna di balik tradisi ini.

1. Pemilihan Hari Jumat: Berkumpul dalam Ketaatan

Mengapa hari Jumat dipilih? Karena hari ini memiliki keistimewaan tersendiri dalam agama Islam. Para siswa tidak hanya berada di sekolah untuk belajar akademis, tetapi juga untuk meresapi nuansa keagamaan melalui kegiatan istighasah yang dilaksanakan setiap pekan.

2. Doa Bersama: Meresapi Kedamaian Hati

Setelah memasuki ruang kelas yang telah dipersiapkan khusus, para siswa berkumpul dalam doa bersama. Suasana khidmat dan khusyuk mengisi ruangan, menciptakan momen yang mendalam dan penuh makna.

3. Sesi Istighasah: Memohon dan Bersyukur

Sesi istighasah dimulai, di mana setiap siswa diberikan kesempatan untuk melantunkan doa-doa pilihan mereka. Mereka memohon kepada Allah SWT atas keberkahan, keselamatan keluarga, dan keberhasilan dalam pelajaran. Sesi ini juga menjadi wadah untuk bersyukur atas nikmat yang telah diberikan.

4. Makan Bersama: Merajut Silaturahmi

Setelah selesai istighasah, siswa dan guru berkumpul untuk makan bersama. Suasana ruang makan penuh tawa dan keceriaan, menciptakan ikatan yang erat di antara mereka. Makan bersama tidak hanya sekadar kegiatan fisik, tetapi juga menyiratkan makna kebersamaan dan kekeluargaan.

5. Tradisi Bersih-Bersih Bersama: Menciptakan Kebersihan dan Keteraturan

Setelah menikmati hidangan, tradisi bersih-bersih bersama dimulai. Siswa dan guru bekerja sama membersihkan ruangan kelas, halaman sekolah, dan lingkungan sekitar. Tradisi ini mengajarkan nilai-nilai kebersihan, tanggung jawab, dan keteraturan.

6. Kebersamaan dengan Orang Tua: Melibatkan Keluarga dalam Kegiatan Sekolah

Tak hanya siswa dan guru, kegiatan ini juga melibatkan orang tua. Mereka turut serta dalam makan bersama dan bersih-bersih bersama, menciptakan ikatan antara lingkungan sekolah dan keluarga. Keterlibatan orang tua tidak hanya terbatas pada aspek akademis, tetapi juga pada nilai-nilai sosial dan keagamaan.

7. Penanaman Nilai-Nilai Positif: Pembelajaran di Luar Kelas

Tradisi ini tidak hanya berfokus pada aspek keagamaan, tetapi juga pada pembentukan karakter dan nilai-nilai positif. Setiap kegiatan, mulai dari istighasah hingga bersih-bersih bersama, memiliki tujuan untuk membentuk siswa menjadi individu yang bertanggung jawab dan peduli terhadap sesama.

8. Refleksi dan Doa Penutup: Menyudahi dengan Syukur

Sebelum pulang, semua peserta berkumpul untuk sesi refleksi dan doa penutup. Mereka menyampaikan pengalaman, harapan, dan doa bersama sebagai bentuk syukur atas kebersamaan yang telah dijalani.

Tradisi yang Membentuk Karakter dan Kebersamaan

Beriring doa, makan bersama, dan bersih-bersih bersama di SDN Kidal bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi sebuah tradisi yang membentuk karakter, mendalamkan makna kebersamaan, dan melibatkan keluarga dalam pembelajaran di sekolah. Semoga tradisi ini terus memberikan dampak positif bagi seluruh komunitas sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun