Saat akan meninggalkan lokasi pertapaannya, beliau mendapat gambaran masjid, ada yang bilang kayu berlubang (beduk). Kemudian beliau bilang ''nembe menyat wes ono'' (baru selesai khalwat sudah ada petunjuk) yang kemudian berubah menjadi Nyatnyono.
Daerah tempat khalwat itu diberi nama Nyatnyono. Kebetulan Raden Fatah juga berencana membangun masjid di Demak, maka diutuslah Sunan Kalijaga ke Nyatnyono guna minta restu kepada kakaknya, Syekh Hasan Munadi.
Restu pun diberikan. Karena di wilayah Nyatnyono juga membutuhkan masjid, maka Syekh Hasan munadi minta agar satu soko yang akan digunakan di Demak dijadikan tiang penyangga masjid di Nyatnyono.
Jadi Masjid Nyatnyono itu dibangun lebih dulu dibanding Masjid Demak. Saat proses rehab pada zaman penjajahan Belanda, satu soko itu dibagi menjadi empat soko.
Direnovasi
Pada 1980 karena faktor usia, Masjid Nyatnyono harus direnovasi. Hingga hari ke-15 kegiatan, mereka dikagetkan dengan kemunculan sejumlah orang dari sisi utara makam Syekh Hasan Munadi.
Dia adalah Mbah Mat dari Temanggung yang datang pada peringatan Haul Syekh Hasan Munadi. ''Mbah Mat menyampaikan, jangan takut miskin untuk merawat makam Mbah Hasan. Akan ada rezeki dari air yang mengalir, air yang bermanfaat untuk semua.
Nah air yang dimaksud Mbah Mat itu ternyata sendang ini," jelas Penjaga Sendang Kalimah Toyyibah, Ahmaji Dari kejadian itu, kabar keberadaan air keramat beredar luas. Berduyun-duyun orang datang ke sumber air tersebut sekaligus berziarah kepada Syekh Hasan Munadi.
Dari kegiatan kunjungan tersebut, masyarakat mendapatkan pemasukan untuk merehabilitasi masjid. Ahmaji mengungkapkan, saat renovasi Masjid Subulussam, warga kesulitan mencari dana.
Proposal renovasi masjid yang disebar warga tak pernah mendapatkan hasil meski sudah usaha ke sana kemari. ''Dikatakan, bahwa sumber rezeki renovasi masjid ini akan mengalir dari air. Dana renovasi dari dana infaq pengunjung sendang.
Kalimah Toyyibah berarti kalimat- kalimat Allah yang baik, terdiri dari lailahailallah, bacaan syahadat, Al Fatihah, dan salawat,''ujar Ahmaji. Sendang tersebut sampai saat ini masih didatangi banyak pengunjung dari luar kota, Jawa Barat dan Jawa Timur.