Jika aku sudah tak berkutik di balik jeruji. Saat aku terhapus oleh pengapnya ruang cinta. Di kala anak-anak sekolah sudah tak menulis tentang majas. Aku ingin kau menulisku. Tulislah aku dalam segenap prasangkamu. Seperti para tuan yang baik hati. Menaburi malam dengan cerca-cerca putih. Menelan ampas tapi masih tersenyum. Di antara catatan tua. Taruh karya lamamu di tengah-tengah! Di samping piagam bangsa. Aku ingin hidup di hari tersungkurku. Memujimu wahai Tuan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!