Adik kecil tulang mu sangat kuat,
Kulit mu gelap terbakar matahari,
Hadirmu tidak pernah telat,
Memberhentikan semua yang berlari,
Koin yang mereka lemparkan itu sebuah bentuk penghinaan,
Tak jarang yang kau dapat adalah cacian dan umpatan,
Padahal hadirmu memperkecil tingkat kecelakaan,
Dan karena mu juga mereka masih bisa memperjuangkan harapan,
Dik aku sedang patah hati karena mengetahui bahwa aku berperan sebagai peran pengganti,
Ku pikir itu hina tapi setelah pertemuan dengan mu yang penuh arti itu merubah pandangan ku terhadap makna dari kata pengganti,
Dik terus semangat dan selalu hati-hati,
Karena di pinggir rel itu kau pertaruhkan hidup dan mati,
Dik sampaikan salam ku kepada bapak masinis jika sempat,
Dik terimakasih untuk kuliah umum yang kau berikan,
Mungkin malam ini kamu masih di pinggir rel yang sama dan belum terlelap,
Hanya karena ingin memastikan keselamatan mereka yang pulang membawa harapan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H