Mohon tunggu...
abdil azizul furqon
abdil azizul furqon Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer Asisten Peneliti

Pembelajar yang mencoba untuk menulis, mereview, meneliti, dan menjelajahi alam. Minat kajian hukum dan politik

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Kritik dan Hoax Kepada KPU

14 Januari 2019   13:22 Diperbarui: 14 Januari 2019   13:32 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian hoax yang terakhir ini, bagi saya benar-benar menyita perhatian publik, yaitu berita 7 kontainer surat suara yang sudah tercoblos pasangan nomor 01 di Tanjung Priok. Setelah melakukan penyelidikan yang dilakukan oleh KPU dan Bawaslu itu adalah hoax atau berita bohong. Baru beberapa hari kemarin tersangka penyebaran hoax tersebut ditangkap oleh Polisi.

Sebenarnya berita tersebut tidak akan booming seandainya para politisi tingkat nasional yang menyebarkan. Tokoh-tokoh yang terbukti menyebarkan kabar tersebut datang dari tim 02, yaitu Prabowo-Sandi. Misalnya Andi Arief, Fadli Zon, Fahri Hamzah dan Mustofa Nahrawardaya.

Keempat tokoh tersebut yang "dicolek" oleh tersangka ketika penyebaran hoax tersebut. Bahkan menurut tempo, tersangka mengaku pendukung dari paslon nomor 02. Meskipun ada bantahan, namun polisi sudah mengintrogasi dan mendapatkan info tersebut.

Melihat situasi tersebut, saya merasa iba dengan kondisi KPU yang terus-terusan dikritik bahkan disebarkan berita kebohongan. Padahal KPU itu lembaga mandiri, artinya lembaga ini berdiri sendiri atau bahasa kerennya independen. Saya pernah mendengarkan keluh-kesah teman saya ketika penyusunan DPT.

Dia bercerita sampai tidur selama 1 sampai 2 jam saja perhari, dan terus selama hampir seminggu. Bisa dibayangkan betapa lelahnya mereka seperti itu. Pasti ada dari para pembaca yang berpikir, itu resiko pekerjaan. Hei bro, dimana rasa manusiawi anda melihat kondisi tersebut ? Dia tetap seorang manusia yang punya titik lelah.

Maka hargai kinerja mereka dan bantu kinerja mereka dengan cara-cara yang mudah. Misalnya ketika pindah segera melapor ke pihak yang bersangkutan.

KPU dan Bawaslu bukanlah sebuah lembaga super power, dia memiliki banyak kekurangan dan kelebihan. Sekali lagi saya tekankan, KPU dan Bawaslu itu lembaga independen. Maka sebagai warga negara yang baik, kita seharusnya membantu kinerja.

Bukan hanya mengkritik dan menyebarkan kabar bohong seperti yang sudah saya sampaikan pada bagian sebelumnya. Kalau memang anda merasa tidak percaya dan tidak puas dengan kinerja KPU, anda bisa membentuk lembaga baru, jika bisa.

Mungkin juga anda bisa mencoba mendaftarkan diri anda menjadi relawan di sana untuk mengetahui usaha-usaha mereka guna menyukseskan pagelaran pemilihan lima tahunan ini.

Sumber:

https://m.detik.com/news/berita/4380498/polisi-guru-tersangka-hoax-mengaku-pendukung-paslon-02

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun