Sebenarnya tidak salah jika sewaktu-waktu kita yang bisa dibilang introvert mencoba berbaur dengan ekstrovert (ini yang sering saya lakukan). Berdasarkan pendapat pribadi, tipe introvert suka dengan hal pengamatan dan mencoba mencerna lebih dalam tentang kepribadian orang.
Di lain kesempatan, saya ingin sendiri, melakukan hal-hal produktif sendiri, atau ingin menghabiskan waktu bersama keluarga, saya mulai menolak ajakan orang. Â Bisa saja orang lain mulai menilai kita menjadi tidak menyenangkan.
Selain itu, tipe introvert merupakan pribadi yang penuh pertimbangan dalam melangkah, tidak menyukai rencana mendadak, tidak suka membuang-buang waktu percuma misalnya nongkrong yang tidak berfaedah, dan mengabaikan tanggung jawab bersama.
Saat hal-hal di atas tidak sesuai dengan pemikiran  teman-teman "jalan" dan kemudian saya menolak ajakan mereka, secara langsung mungkin saya akan dibilang "wah kamu orangnya tidak asik, tidak menyenangkan".
Parnah saat kuliah dulu tepatnya waktu KKN, teman-teman mengajak saya untuk jalan-jalan padahal saat itu ada acara penting yang sebaiknya kami hadiri (walaupun tidak wajib sih) .
Saya bersikeras agar kami anggota posko di dusun ikut berpartisipasi. Anggota lain sepakat menolak itu dengan alasan banyak juga kok yang mungkin tidak datang, mereka lebih memilih untuk jalan-jalan.
Jika saya memutuskan pergi sendiri untuk hadir mungkin saja orang lain akan menanyakan kemana anggota lain? Apa saya harus mengatakan mereka pergi jalan-jalan? Saya pun mengalah. Ok saya dicap tidak menyenangkan lagi.
Tidak masalah penilaian orang lain tentang pribadi saya seperti apa. Hanya saja yang diharapkan adalah bagaimana mereka mau/bersedia memahami bahwa kebutuhan tiap orang berbeda sesuai dengan kepribadiannya.
Tidak sulit kok bedakan mana introvert dan mana yang ekstorvert. Alasan saya mau berbaur dan mengenal teman-teman ekstrovert yaitu agar saya bisa memahami batasan-batasan di antara dua sisi kepribadian yang berbeda ini sehingga bisa membantu saya bergaul dengan siapa saja. Dengan memahami satu sama lain, keegoisan itu mungkin tidak pernah ada dan kita akan saling mendukung dalam melakukan berbagai hal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H