Bismillah .... Pagi Hari (24 Desember 2012) bangun tidur langsung prepare untuk pergi camping ke Bumper Coban Rondo, Pujon Malang Jawa Timur. Kami Berangkat dengan 9 orang (para Crew Warnet D'jeru). dengan persiapan yang apa adanya dan berkal yang lumayan nipis kami berangkat sekitar jam 09.00 wib dan sampai di bumper coban rondo sekitar jam 12.30 karena bersamaan dengan hari natal dan tahun baru, di tambah lagi dengan liburan semester satu bagi anak2 sekolah jadi jalannya muacet poooollll.... sebenarnya kami ngak ada tujuan untuk berangkat camping kesana, awalnya saya sama kak hasan booking tempat itu buat adek adek pramuka, eh ternyata ngak dapat izin dari kepala sekolah,,, jadi dari pada kavlingnya kosong n mubadzir ya mending kami isi saja. sampai disana kita mendirikan tenda n sebagian memasak coz perut sah teriak teriak ....... hhehehe.. habis tu langsung lahap makannya.
Air Terjun Coban Rondo menyimpan legenda unik, bermula dari sepasang pengantin yang baru saja melangsungkan pernikahan. Mempelai wanita bernama Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi, sedangkan mempelai pria bernama Raden Baron Kusumo dari Gunung Anjasmoro. Setelah usia pernikahan mereka menginjak usia 36 hari atau disebut dengan Selapan (bahasa jawa). Dewi Anjarwati mengajak suaminya berkunjung ke Gunung Anjasmoro, yang merupakan asal dari suami. Namun orang tua Anjarwati melarang kedua mempelai pergi karena usia pernikahan mereka baru berusia 36 hari atau disebut selapan. Namun kedua mempelai tersebut bersikeras pergi dengan resiko apapun yang terjadi di perjalanan.
Ketika di tengah perjalanan keduanya dikejutkan dengan hadirnya Joko Lelono, yang tidak jelas asal-usulnya. Nampaknya Joko Lelono terpikat dengan kecantikan Dewi Anjarwati, dan berusaha merebutnya. Akibatnya perkelahian antara Joko Lelono dengan Raden Baron Kusumo tidak terhindarkan. Kepada para pembantunya atau disebut juga puno kawan yang menyertai kedua mempelai tersebut, Raden Baron Kusumo berpesan agar Dewi Anjarwati disembunyikan di suatu tempat yang terdapat di Coban atau air terjun. Perkelahian antara Raden Baron Kusumo dengan Joko Lelono berlangsung seru dan mereka berdua gugur. Akibatnya Dewi Anjarwati menjadi seorang janda yang dalam bahasa jawa disebut Rondo. Sejak saat itulah Coban atau air terjun tempat bersembunyi Dewi Anjarwati dikenal dengan Coban Rondo. Konon di bawah air terjun terdapat gua tempat tinggal tempat persembunyian Dewi Anjarwati dan batu besar di bawah air terjun merupakan tempat duduk sang putri yang merenungi nasibnya.
Air terjun ini merupakan rangkaian air terjun (yang paling atas) dari Coban Tengah dan Coban Rondo, air terjun ini merupakan air terjun tertinggi dari ke 2 air terjun tersebut. Dalam perjalanan menuju tempat ini, memerlukan waktu sekitar 2 jam. Air terjun ini sangat direkomendasikan kepada pecinta alam maupun para penikmat alam.
Itulah sedikit Pengalaman yang saya alami ... semoga dapat menambah wawasan bagi kita semua, n do'akan dilain waktu saya bisa menuju coban manten dan coban tengah.. biar bisa berbagi cerita lagi ... Thanks ...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI