Mohon tunggu...
Abdi Dharma
Abdi Dharma Mohon Tunggu... -

Menulis di Kompasiana untuk menyalurkan hobi & berbagi info..(http://infoterpenting.blogspot.com/). Hobi lainnya adalah berenang, yoga, membaca, bersepeda, bermain (& mengajar) gitar, keyboard, biola. meditasi, dan aktifitas kreatif lainnya. Aktifitas internet saya bisa dilihat di sini http://www.youtube.com/watch?v=tBAVn3pkRkE\r\nhttp://www.youtube.com/user/meditasiplus#p/u\r\nhttp://www.youtube.com/user/thursanhakim\r\nhttp://www.youtube.com/user/lesmusiktercepat\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dampak Kampanye Negatif Yusril, Hanya Seperti Angin Sepoi-sepoi terhadap Elektabilitas Ahok?

5 Mei 2016   16:00 Diperbarui: 5 Mei 2016   18:40 1384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yusril Ihza Mahendra (tribunnews.com

Kemenangan gugatan sekelompok warga Bidara Cina Jakarta Timur terhadap Pemerintah Provinsi DKI di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), sudah pasti disambut dengan kegembiraan oleh warga Bidara Cina tsb dan juga oleh kuasa hukumnya Yusril Ihza Mahendra.

Akan tetapi tentunya kegembiraan warga Bidara Cina tsb sangat berbeda dengan kegembiraan Yusril. Warga Bidara Cina bergembira karena wilayah pemukimannya tidak jadi digusur. Yusril bergembira karena dia merasa sukses untuk menaikkan elektabilitasnya sebagai bakal cagub DKI 2017 dan di sisi lain dia merasa yakin elektabilitas Ahok sebagai bakal cagub incumbent menurun seperti harapannya.

Kegembiraan Yusril tampak jelas dari raut wajahnya yang berseri-seri saat berbicara dengan wartawan dan munculnya banyak berita yang menuliskan judul Score Yusril VS Ahok = 1 – 0.  Apalagi kemudian warga Bidara Cina tsb tampaknya mendukung pencalonannya sebagai bakal cagub DKI 2017.

@MASALAH KECIL@

Bagaimanakah reaksi dari Pemerintah Provinsi DKI setelah mengalami kekalahan dalam perkara tsb ? Ternyata Pemprov DKI menanggapi kekalahan tsb sebagai hal yang biasa-biasa saja bahkan mereka menilai perkara itu merupakan kasus sepele dan bisa saja Pemprov DKI mengalah.

“Hanya saja, karena kuasa hukumnya Pak Yusril saja makanya ini menjadi heboh,” kata Kepala Biro Hukum DKI Yayan Yuhanah saat berbincang, Kamis (28/4/2016:ayonews.com).

Dari sumber berita yang sama, Yayan juga mengatakan bahwa Ahok juga tidak marah mendengar kabar kekalahan tsb karena kekalahan tsb dianggap sebagai hal kecil yang tidak urgent.

Lebih jauh Yayan menjelaskan sbb: Revisi lokasi pembangunan sodetan itu bisa dilakukan bila Pemerintah Pusat menginstruksikannya. Soalnya, pembangunan sodetan itu adalah proyek Kementerian Pekerjaan Umum melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC).

Terkait dengan Pemprov DKI Yayan mengatakan sbb: “Kita mah enggak masalah. Itu kan cuma sodetan. Kalau kita kecilkan lagi (wilayah yang terkena sodetan) juga enggak apa-apa. Itu kan BBWSCC yang minta, Kementerian PU yang menetapkan lokasi. Kalau memang kita diminta oleh BBSC untuk direvisi lagi, ya kita revisi lagi.”

Menurut Yayan, Pemerintah Pusat, dalam hal proyek sodetan Ciliwung, bertindak menentukan luas wilayah yang dibutuhkan sampai mengeruk lokasi. Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bertugas menetapkan lokasinya, membebaskan lahan, dan membayar ganti rugi.

@ELEKTABILITAS AHOK@

Jika Pemprov DKI menilai kemenangan Yusril dalam perkara Bidara Cina sebagai masalah kecil, sekarang bagaimanakah pengaruh kemenangan Yusril tsb terhadap elektabilitas dirinya dan elektabilitas Ahok ?  Apakah elektabilitas Ahok menurun drastis seperti yang sangat diharapkan oleh Yusril ?

Ternyata tudingan kampanye negatif dan provokasi oleh bakal Cagub Yusril Ihza Mahendra terhadap Gubernur DKI Jakarta, Ahok tak mengakibatkan elektabilitas pria asal Belitung Timur itu merosot.

Juru Bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas mengatakan, ‘serangan’ yang dilakukan Yusril cuma angin sepoi-sepoi, tak mempan terhadap animo warga Jakarta yang terus memberikan dukungan KTP untuk pasangan Ahok dan Heru.

“Buktinya formulir dukungan dan KTP untuk Ahok tetap mengalir. Sepak terjang Pak Yusril tidak berpengaruh apa-apa dengan pengumpulan dukungan,” demikian kata Amalia saat dihubungi Kamis (28/4-2016:ayonews.com).

Menurut Amalia sampai sejauh ini formulir dukungan dan KTP yang berhasil dikumpulkan Teman Ahok mencapai 703.368 dukungan dan teman hok mentargetkan akhir Mei dukungan mencapai satu juta KTP.

Amalia menyatakan optimis, dengan figur dan kualitas Ahok yang sudah terbukti membawa kebaikan bagi Jakarta, mantan Bupati Belitung Timur itu akan keluar sebagai pemenang di  Pilkada DKI 2017.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun