Ahmad Dhani (tribunnews.com)
Entah dengan metode survey model bagaimana, Lembaga Survey Populi Center baru-baru ini mengumumkan hasil surveynya yang menunjukkan popularitas Dhani bersaing ketat dengan calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Entah dengan metode survey model bagaimana, Lembaga Survey Populi Center baru-baru ini mengumumkan hasil surveynya yang menunjukkan popularitas Dhani bersaing ketat dengan calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Dikabarkan oleh kompas.com bahwa hasil survei versi lembaga survey tsb, pada April 2016 menunjukkan, popularitas Dhani dan Ahok hanya beda tipis sebesar 2,5 persen, di mana popularitas Ahmad Dhani sebesar 96 persen dan popularitas Ahok sebesar 98,5 persen. Bukan main …..
Kalau lembaga survey tsb memang credible dan hasil surveynya memang bisa dipercaya, tentunya sudah banyak parpol yang meminang Ahmad Dhani untuk diusung sebagai bakal cagub DKI 2017. Â Kenyataannya PKB yang semula mendukungnya untuk maju sebagai bakal cagub DKI 2017, Â sekarang dikabarkan menarik dukungannya.Â
Tentunya jika memang benar popularitas dan elektabilitas Ahmad Dhani sedemikian tinggi dan bersaing ketat dengan Ahok, dia juga bisa maju ke Pilgub DKI 2017 lewat jalur independen dengan dukungan teman Ahmad Dhani seperti halnya teman Ahok.
Anehnya dengan popularitas yang demikian tinggi selain belum ada parpol yang meminang Ahmad Dhani, dia pun menyatakan mundur dari bursa bakal  cagub DKI 2107.  Tentu hal ini mengecewakan warga yang mungkin ada yang menghendaki Ahmad Dhani menjadi Gubernur DKI 2017.
Ahmad Dhani sendiri mengatakan bahwa dia mundur sebelum maju sebagai bakal cagub DKI 2017 karena kekurangan modal. Menurut  Ahmad Dhani untuk jadi calon gubernur itu tidak cukup hanya dengan modal popularitas dan elektabilitas saja, tapi juga diperlukan isi tas dan isi tas itulah yang menurut Ahmad Dhani belum dimilikinya dalam jumlah yang pas.
Oleh karena itu sekarang Ahmad Dhani mengincar posisi sebagai bakal cawagub (bakal calon wakil gubernur) DKI. Ahmad Dhani berkeyakinan masih mungkin untuk maju sebagai bakal cawagub DKI, sedangkan untuk menjadi cagub DKI ia merasa tidak mungkin dengan alasan kurang modal meskipun popularitasnya tinggi.
Barang kali Ahmad Dhani lupa bahwa selain popularitas dan elektabilitas, seorang bakal cagub atau bakal cawagub DKI juga harus memiliki kapasitas dan kapasitas inilah yang menjadi penilaian utama warga DKI dalam memilih gubernurnya.
Untuk menilai sejauhmana kapasitas Ahmad Dhani sebagai bakal cawagub marilah kita dengar penilaian warga DKI yang juga berprofesi sebagai artis musik. Dia adalah pentolan band Slank, Bimbim.
Menurut Bimbim kehadiran Ahmad Dhani yang juga bos Republik Cinta Manajemen (RCM) itu sebagai cagub hanya pemanis saja dan meramaikan pencalonan gubernur (liputan6.com:15-2-2014).
Bimbim mengatakan sebagai berikut: "Itu buat lucu-lucuan saja. Nggak apa-apa. penggembira, membuat suasana demokrasi semakin segar lagi," ucap Bimbim saat ditemui liputan6.com di Jl.Potlot, Jakarta Selatan, Senin (15/2/2016).
Bimbim menilai jam terbang dan track record Ahmad dalam dunia politik belum mumpuni dan belum ada hal yang dilakukannya untuk membangun dan memajukan bangsa terutama Ibu Kota Jakarta.
Ikut bursa bakal cagub DKI kok hanya untuk lucu-lucuan ?  Jangan-jangan survey yang disebutkan di atas juga merupakan survey lucu-lucuan.  Mundurnya Ahmad Dhani pun tampaknya juga lucu-lucuan. Orang belum maju kok mundur ?  Maju gak kena mundur pun gak kena …..
Sumber:
Kompas.com (27-4-2016)
Liputan6.com (15-2-2016)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H